Mohon tunggu...
Syahrul Munir
Syahrul Munir Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Hobi Bersepeda dan Jalan Santai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Euforia HBH & Reuni Akbar Cobra 71 Tahun 2023

15 Maret 2023   23:06 Diperbarui: 16 Maret 2023   09:47 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Kasudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Drs M Idrus Paddai (pegang mik) bersama tokoh masyarakat. (Dok.Pribadi)

Belakangan ini tema HBH semakin hangat seiring pendaftaran peserta yang terus meningkat. Baterai handphone pun cepat ngedrop dan gampang panas lantaran iring-iringan pesan WA tak pernah berhenti bak tsunami -maklum gadget jadul-.

Update pertemuan, daftar nama peserta yang nyaris mendekati 200 orang, penyerahan proposal ke para donatur hingga terakhir laporan surat permohonan penggunaan gedung aula Kantor Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat sudah diterima pihak terkait menjadi konten yang memenuhi layar WhatsApp Grup (WAG).

Materi pembicaraan di WAG semakin melebar dan meriah. Komentar berseliweran, mulai yang datar, setengah tak wajar sampai ada yang kebablasan dengan membumbui penilaian negatif. Tentu saja, ini jauh dari perbuatan elok.

Secara sepintas, nyaris sulit menemukan alasan prinsip timbulnya disharmoni atau ketidakselarasan di tubuh panitia seiring waktu berjalan. Tentu saja, tanpa memberi penilaian mana yang benar dan salah.

Sesungguhnya banyak kesamaan pandangan yang mendominasi kepanitian. Silakan perhatikan secara saksama, momen yang diusung sama-sama HBH 2023. Begitu juga perangkat panitia yang relatif memasang orang itu-itu juga. Hanya bergeser posisi pada orang tertentu.

Beralih ke logo yang terpasang pun plek ketiplek dengan simbol tangan bersalaman. Tema yang diusung Persaudaraan dan Persahabatan Keluarga Besar Cobra 71 pun demikian. Perbedaan hanya tipis pada posisi elite saja, dan itupun masih banyak jalan untuk bergandengan tangan.

Mari sama-sama cermati slogan Persaudaraan dan Persahabatan yang mengandung makna luhur, yakni sesama keluarga besar Cobra 71 saling melindungi layaknya saudara. Slogan ini sejalan dengan teori Ashabiyat, sosiolog muslim Ibnu Khaldun. Teori ini juga dikenal sebagai teori harmoni, seperti bangunan yang elemen satu dengan lainnya saling memperkokoh. Saling melindungi, mengembangkan potensi serta saling mengisi dan melengkapi.

Dan yang tak kalah penting, HBH ini merupakan kesempatan emas mempersembahkan kado terbaik bagi para peserta yang merupakan tamu spesial. Siapa itu? Sudah pasti para orang tua baik kandung atau orang tua di lingkungan tempat tinggal yang berniat hadir untuk nostalgia bertemu rekan sejawat dulu.

Ibu kita yang kepingin bertemu eks tetangga komplek dulu, teman berangkat bareng ke pasar Gang Hober. Dan para remaja lintas generasi yang sudah lama tak pernah berjumpa dengan bestie, teman sepermainan, nongkrong bareng atau teman sekolah sesama warga asrama.

Mungkin ini tantangan panitia untuk bergandengan tangan dalam mempersembahkan panggung megah pada tamu spesial sebagai kado terindah di HBH 2023.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun