Mohon tunggu...
Syahrul Munir
Syahrul Munir Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Hobi Bersepeda dan Jalan Santai

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pose Pertama Tahun Baru 2023, Resolusinya Mana?

1 Januari 2023   16:23 Diperbarui: 1 Januari 2023   16:24 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga RT 01 berpose pertama Tahun 2023 usai merayakan malam tahun baru di Saung RT 01 yang merupakan titik  kumpul warga. (Dokumentasi Warga)

Empat jepretan foto wefie dengan latar belakang Taman RT 01 meluncur di jejaring pesan WhatsApp. Foto grup beragam pose ini mendarat di grup WA sepersekian menit di Tahun Baru 2023. Boleh jadi, ini pose pertama di tahun baru 2023.

Butuh berlembar-lembar halaman untuk menjelaskan satu persatu personel dari balik foto grup ini. Para personel ini sebagian kecil aktivis warga yang gemar melakukan kebaikan kebersama demi lingkungan tercinta. Eits, jangan tanya saya sebelah mana yah?

Tentu masih ingat berita di media nasional tentang Penolakan Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) di Perumahan Nusaloka BSD City, Kota Tangerang Selatan, Banten di bulan terakhir tahun 2022. Nah, itu komplek kami yang kalau boleh cerita problem TPS3R sesungguhnya di lapangan tak se-heboh pemberitaan. Meski ujungnya, proyek itu pun berhenti.

Butuh perjuangan hebat untuk bisa mendapatkan pose pada momen epik di tahun baru 2023 ini. Upaya keras bukan hitungan hari, tapi penyusunan rencana berminggu-minggu sebelum hari H. Diskusi mengalir baik formal dan informal pada setiap pertemuan. Paling tidak dua kali dalam sepekan bertemu, tepatnya usai olahraga voli di lapangan setiap Sabtu dan Minggu.

Warga RT 01 berpose pertama Tahun 2023 usai merayakan malam tahun baru di Saung RT 01 yang merupakan titik  kumpul warga. (Dokumentasi Warga)
Warga RT 01 berpose pertama Tahun 2023 usai merayakan malam tahun baru di Saung RT 01 yang merupakan titik  kumpul warga. (Dokumentasi Warga)

Lima menit menjelang pergantian tahun, saya berada di tengah-tengah tenda dan saung yang telah berjajar makanan spesial tahun baru. Saat itu, saya dan keluarga baru saja selesai acara keluarga di kediaman orang tua.

Bocoran menu makan yang tersaji saya sudah tahu karena ngintip di grup WA. Meja tenis disulap menjadi buffet makan malam spesial itu. Di Saung, sudah standby alat pemutar lagu dengan ratusan koleksi judul lagu karaoke beragam genre serta pengeras suara.

Setelah menyapa para tokoh masyarakat dan warga, saya pun pamit untuk mengantarkan Si Kecil pulang ke rumah. Sempat menghabiskan segelas air mineral yang kemudian balik kanan. Keriuhan bunyi letusan kembang api pun sempat saya nikmati dari pagar luar rumah. Dar..der..dor suara letusan yang diiringi dengan lukisan warna-warni kembang api menghiasi langit malam itu membuat malam pergantian tahun semakin meriah.

Selesai itu, saya masuk rumah dan memantau pergerakan grup WA yang tak kunjung sepi. Bunyi pesan masuk memberondong android dini hari itu. Ternyata pose pertama di tahun baru 2023 yang diunggah beberapa warga. Namun yang jadi pertanyaan saya, resolusi tahun 2023-nya mana?

Padat Merayap Daring dan Luring

Kantong parkir di Pasar Modern, BSD City, Tangerang Selatan meluber hingga ke jalan raya. Lalu lintas di dalam kantong parkir seperti pemandangan Tol Cikampek jelang Lebaran Idul Fitri. Macet parah. Padahal, saat itu waktu masih menunjukkan pukul 09.30 WIB menjelang malam tahun baru 2022.

Penumpukan pun terjadi di jagat maya, persisnya di pesan jejaring beberapa grup WhatsApp. Antrian percakapan WA sudah teramat panjang. Diskusinya macam-macam, hanya secara umum persiapan malam pergantian tahun 2023. Di grup WA lingkungan rumah saya, pembahasan fokus pada menu makanan malam tahun baru nanti.

Secara swadaya, warga berinisiatif membuka forum kongkow daftar menu makanan yang bakal disajikan di Saung, Taman RT 01, Nusaloka XIV-5, BSD City, Kota Tangerang Selatan. Tujuannya biar tidak saling tabrakan makanan. Sebenarnya enggak masalah juga kalau double menu, hanya kalau bervariasi jauh lebih menarik lidah bukan?

Percakapan grup sudah masuk ke persoalan teknis. Bahan yang perlu dimasak hingga kebutuhan perabot untuk menyajikan makanan jadi bahan diskusi. Keputusan pasang tenda tambahan di samping saung pun lahir dari meeting virtual. Memang, sisi positif di era digital ini meeting pun tak harus mengeluarkan badget konsumsi, lantaran melalui daring alias online.

Suasana di dalam pasar modern lebih menakjubkan lagi. Pengunjung pasar ramai tapi masih bisa jaga jarak. Levelnya belum sampai desak-desakan hingga sulit melangkahkan kaki. Mungkin, situasi tak biasa ini sebagai cermin antusias warga dalam menyambut malam tahun baru 2022.

Mereka membeli camilan dan makanan kesukaan sebagai teman dalam melewati momen tahunan ini. "Saya beli pisang dan kacang untuk direbus malam tahun baruan nanti," ujar salah seorang rekan kerja bertemu di Pasar Modern.

Ini sepenggal kisah malam tahun baru 2022, dan resolusi 2023 yang masih rahasia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun