Mohon tunggu...
CENGHAR
CENGHAR Mohon Tunggu... Mahasiswa - PPK ORMAWA HIMASIERA IPB University

Cenghar merupakan inovasi yang dikembangkan oleh mahasiswa departemen Sains Komunikasi Pengembangan Masyarakat yang bergerak dalam pengabdian masyarakat bagi Desa Neglasari

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi CENGHAR dari Tim PPK Ormawa Himasiera IPB University Mendapat Perhatian Kedutaan Besar Amerika Serikat

20 Agustus 2024   23:12 Diperbarui: 21 Agustus 2024   01:01 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Kedubes AS ke greenhouse Desa Neglasari. Sumber: dokumentasi pribadi.

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) IPB University bersama Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (HIMASIERA) menjalin kerja sama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat. Kerja sama dituangkan dengan menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan seperti seminar  pemberdayaan perempuan dan kunjungan ke Desa Neglasari.

Pada 15 Agustus 2024, seminar pemberdayaan perempuan yang bertemakan 'Adopting Technology, Increasing Productivity' di Hotel Salak Heritage Bogor ini diselenggarakan dengan dihadiri oleh stakeholder terkait, serta beberapa KWT yang ada di desa lingkar kampus. KWT Kemuning Asri yang merupakan kelompok sasaran dari program CENGHAR juga menghadiri seminar ini.

2 narasumber asal Amerika Serikat dihadirkan secara langsung dalam seminar ini. Jaclyn Wilson, seorang peternak dari Nebraska, bersama Jennie Schmidt, seorang petani dari Maryland, dengan antusias memberikan pengalamannya memanfaatkan teknologi dalam menjalankan peternakan dan pertanian mereka. Dini Tri Lestari yang merupakan petugas penyuluh pertanian lapangan Kabupaten Bogor pun turut diundang untuk memberikan materi terkait sejumlah KWT yang ada di Kabupaten Bogor.

Selain seminar, tim dari Kedubes Amerika Serikat, serta Jaclyn dan Jennie juga mengunjungi Desa Neglasari untuk melihat secara langsung hasil kegiatan pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Tim PPK Ormawa HIMASIERA 2024. Kunjungan ini diawali dengan mendatangi Balai Desa Neglasari untuk pemaparan program UBARAN dan juga program CENGHAR yang sedang berlangsung di Desa Neglasari.

"Dengan kedatangan tamu-tamu dari Negeri Paman Sam dan juga para mahasiswa IPB diharapkan dapat membawa semangat bagi masyarakat, khususnya bagi ibu-ibu KWT untuk terus berinovasi dalam bertani dengan teknologi, karena pada saat ini masyarakat Desa Neglasari masih berpaku dalam penggunaan alat tradisional" ucap Yayan, selaku Kepala Desa dalam sambutannya.

Sambutan Kepala Desa Neglasari pada kunjungan Kedubes A. Sumber: dokumentasi pribadi.
Sambutan Kepala Desa Neglasari pada kunjungan Kedubes A. Sumber: dokumentasi pribadi.
Penasaran dengan produk-produk yang dihasilkan oleh KWT di Desa Neglasari, Jaclyn dan Jennie, serta tim dari Kedubes Amerika Serikat juga berkesempatan untuk mencicipi beberapa varian jamu, permen jahe, dan juga teh daun kelor.

Tidak berhenti sampai situ, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi greenhouse UBARAN yang berada di RW 01. Di greenhouse UBARAN ini, Kedubes Amerika Serikat serta Jaclyn dan Jennie, antusias untuk mengeksplor TOGA. Mereka aktif bertanya dan mendiskusikan tentang pembudidayaan TOGA yang ada di Desa Neglasari kepada Tim PPK Ormawa HIMASIERA.

Kunjungan Kedubes AS ke greenhouse Desa Neglasari. Sumber: dokumentasi pribadi.
Kunjungan Kedubes AS ke greenhouse Desa Neglasari. Sumber: dokumentasi pribadi.
"Ini adalah awalan yang baik, yang sudah dilakukan, tapi untuk ini dijadikan lebih baik itu mungkin hanya perlu melakukan perubahan sedikit-sedikit dan perlahan saja." Tutur Jennie Schmidt, petani dari Maryland.

Mereka juga memberikan banyak masukan kepada Tim PPK Ormawa HIMASIERA tentang pembudidayaan TOGA, seperti salah satunya Jennie menyarankan untuk melakukan uji pH pada tanah di greenhouse. Jaclyn juga menyetujui masukan dari Jennie karena menurutnya mengenal lebih dekat apa yang dibutuhkan tanaman merupakan hal yang sangat penting dalam pertanian.

"Kalau sekarang mungkin lahan yang digarap terbatas, tapi kalau lahan ini dipelajari dengan baik, hasil panen yang sekarang, kita tidak pernah tahu, kalau memang sudah dipelajari dengan baik dan disesuaikan dengan tanaman yang bisa ditanam dengan baik, hasilnya bisa 20 kali lipat dari apa yang dihasilkan sekarang. Syaratnya adalah harus dipelajari." Ucap Jaclyn, petani dari Nebraska.

Jaclyn dan Jennie mengaku sangat senang melihat pembudidayaan TOGA yang ada di greenhouse UBARAN Desa Neglasari ini. Diskusi ditutup dengan Jaclyn yang memberikan kontak dirinya untuk berdiskusi lebih lanjut dalam pengembangan greenhouse dan TOGA yang ada di Desa Neglasari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun