Dalam upaya mendukung desa cerdas TOGA (Tanaman Obat Keluarga), Tim Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Himasiera) IPB University melakukan edukasi awal tentang manfaat TOGA untuk kesehatan keluarga kepada Ibu-ibu Desa Neglasari pada hari Sabtu, 6 Juli 2024. Kegiatan yang dilakukan di Posyandu Desa Neglasari ini merupakan salah satu rangkaian dari program CENGHAR oleh Tim PPK Ormawa Himasiera, yaitu Pojok Pandai Pemberdayaan Perempuan (PANDAYAN).
Penanggung jawab Pojok PANDAYAN Desa Neglasari, Laelawati, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal edukasi kepada ibu-ibu terkait jenis, manfaat serta pemanfaatan TOGA. Selain itu, dengan adanya Pojok PANDAYAN ini dapat menjadikan Ibu-ibu Desa Neglasari sebagai konsultan TOGA untuk masyarakat sekitar. Sementara itu, Dosen Pembimbing Tim PPK Ormawa Himasiera, Dr. Dyah Retna Puspita, M.Hum, mengatakan bahwa dengan adanya Pojok PANDAYAN ibu-ibu akan mendapatkan pengetahuan untuk mengoptimalkan hasil panen TOGA dan mengolahnya menjadi pengobatan untuk berbagai penyakit. Oleh karena itu, partisipasi ibu-ibu sangat penting untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya di Pojok PANDAYAN ini.
“Kita juga butuh partisipasi dan dukungan dari ibu-ibu agar program ini dapat berjalan lancar dan berkelanjutan,” tutur Dosen Pembimbing Tim PPK Ormawa Himasiera.
Dalam kegiatan ini, Razbya Seykha dan Monika Putri Dinanti yang merupakan perwakilan Tim PPK Ormawa Himasiera memberikan pemaparan materi mengenai TOGA, seperti cara mengobati penyakit yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari, serta penjelasan terkait khasiat berbagai jenis TOGA dan kandungan yang ada dalam tanaman tersebut.
“Kami melakukan pemaparan yang dimulai dengan diskusi bersama ibu-ibu tentang pengetahuan dasar masyarakat tentang TOGA, lalu dilanjutkan dengan cara-cara mengatasi seperti batuk, flu, diare dan lainnya. Kami pun juga memberikan edukasi mengenai khasiat dari berbagai jenis tanaman obat seperti tanaman suji, sirih, patah tulang, dan karet kebo,” ujar Razbya.
Materi edukasi yang disampaikan tidak hanya terkait TOGA saja, melainkan terdapat pemaparan lain perihal pemberdayaan wanita dan gender. Dr. Dyah Retna Puspita, M.Hum, sebagai narasumber kedua menyampaikan ilmu terkait wanita yang harus berdaya, serta studi kasus yang terjadi dalam realita kehidupan.
“Sebagai seorang wanita harus berdaya, arti berdaya bisa kuat, tangguh, sehat,” ucap Dr. Dyah Retna Puspita, M.Hum.
Ibu-ibu yang hadir sangat antusias dengan pemaparan materi-materi yang ada, kegiatan tersebut ditutup dengan saling berbagi pengalaman antara Tim PPK Ormawa Himasiera dengan ibu-ibu terkait penggunaan TOGA dalam mengatasi penyakit yang pernah dialami keluarga masing-masing pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H