Apalagi, kata dia, saat ini pemerintah tengah melakukan dukungan terhadap perusahaan untuk saling bersaing, namun para pelaku usaha kebanyakan sudah tua. Bahkan, lanjut dia, banyak perusahaan menyangsikan kelancaran transisi ke perusahaan Public Investment Fund yang didukung pemerintah.
Ia berpendapat, jika keadaan tidak menentu di Arab, bisa dipastikan beberapa pengusaha lain akan memindahkan harta mereka ke luar negeri. Saa ini, kata dia, sebagian pengusaha swasta itu telah memindahkannya. "Sementara mereka masih bisa memindahkannya," kata dia.
Ia mengatakan, banyak investor asing yang bertanya-tanya dan kaget dengan kejadian tersebut. Karena, di antara 11 Pangeran yang ditangkap KPK Arab Saudi itu, satu di antaranya adalah seorang yang familiar di dunia internasional dan orang tersebut adalah pemimpin perusahaan inventasi Kingdong Holding dan seorang yang peka terhadap dunia, terlepas dari jenis kelamin, ras atau agama.
Sementara, Time.com menurunkan berita yang lebih menggairahkan dan terkesan provokatif, mereka menulis, "Apakah penangkapan Pangeran Alwaleed bin Talal Kepentingan Politik?" tulisnya.
Mereka menunding, penangkapan tersebut adalah kepentingan politik terkait percakapan Alwaleed dengan mantan duta besar AS untuk Arab Saudi. Dalam pecakapan itu, kata Time.com, Alwaleed setuju terhadap perombakan ekonomi Saudi yang saat itu dipimpin putra mahkota, Mohammad bin Salman.
"Secara pribadi, kata-kata Alwaleed konsisten dengan pernyataan pendukungnya untuk Pangeran Mohammed, yang sekarang berusia 32 sekarang terlihat di tahta Saudi -- dan yang memerintahkan penangkapan Pangeran Alwaleed bersama dengan 10 bangsawan Saudi lainnya," tulis mereka.
Selama akhir pekan, Mohammed Bin Salman menggerakkan sebuah tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mencakup penangkapan puluhan tokoh senior Saudi, termasuk Pangeran Alwaleed dan bangsawan lainnya. Dia juga menggantikan menteri ekonomi dan komandan Garda Nasional, juga mengambil alih kendali cabang terakhir pasukan keamanan yang belum berada di bawah kekuasaannya.
"Pemerintah Saudi mengatakan bahwa penangkapan tersebut dilakukan sebagai bagian dari tindakan keras terhadap korupsi, namun tampaknya merupakan bagian dari usaha menyapu kekuatan penguasa mahkota muda di negara Saudi," kata Jordan, mantan duta besar AS untuk Saudi.
Semua orang di dunia Internasional menanggapi permasalahan yang tengah terjadi di Arab Saudi, salah satunya datang dari mananging Writer di The Arab Daily News Ray Hanania. Ia membandingkan tingkat kegemaran seorang Al Waleed bin Talal dengan seorang pengusaha kasino, Sheldon Adelson.
"Selalu saja saya merasa sakit hari saat mendengar tentang Sheldon Adelson, miliarder dengan kewarganegaraan Israel dan Amerika Serikat itu menggunakan uang yang diperolehnya melalui eksploitasi harapan dan impian yang tak terpenuhi dari orang miskin di kasino Las Vegas-nya untuk menghalangi perdamaian dan menyuburkan intoleransi dan kebencian," kata dia.
Tapi, kata dia lagi, ketika saat saya mendengar nama Al Waleed bin Talal, saya merasa masa depan Arab Saudi akan jauh lebih baik. Sebab, Waleed dapat mempergunakan uangnya untuk membangun Arab Saudi.