Jelas sekali makna dari hadits di atas yang menjelaskan bahwa jika kita berteman dan bergaul dengan orang yang baik, perkataannya selalu mengingatkan kita ke dalam kebaikan, perkataannya tidak mengandung sesuatu yang tidak bermanfaat seperti bergunjing, ghibah, fitnah, dan penuh madharat, perkataan dan tindakannya selalu meningkatkan kita untuk selalu ingat kepada Allah dan meningkatkan iman kita kepada Allah.jelasnya kita harus berteman dengan orang yang sholeh, insya Allah kita akan terbawa sholeh, misalnya dengan orang yang selalu sholat awal waktu, berjamaah, berpuasa sunat,dan amal sholeh lainnya, insya Allah kita juga lambat laun akan sedikit-sedikit terbawa olehnya.
Sebaliknya, jika kita berteman dengan orang yang tidak baik, walaupun hanya sepele, namun karena dijalankan setiap saat, maka lambat laun juga kita akan terbawa oleh pergaulan yang tidak baik, begitu pula dengan istri/suami.sama hal nya dengan tempat bekerja, apabila tempat bekerja kita mendukung ke arah kebaikan, maka kita akan terbiasa mengikuti kebaikan ,namun apabila tempat bekerja kita kurang dalam menerapkan kebiasaan baik, maka dengan tidak terasa kita juga terbawa kebiasaan ynag kurang baik pula.
Ada pula hadits yang berbunyi:
“Khoirul ashabi man yadulluka alal khoir”
Yang artinya sebaik-baiknya teman yaitu orang yang bisa menunjukan kepada kebaikan.
Dengan demikian
Beruntung sekali orang yang mempunyai teman yang sholeh, yang selalu mengajak kita sholat awal waktu.
Beruntung sekali orang yang berteman dengan orang yang selalu menjalankan puasa sunnat senin kamis,dan suka bersedekah.
Beruntung sekali orang yang mempunyai teman yang suka mengingatkan untuk talil qur`an.
Beruntung sekali orang yang berteman dengan orang yang suka sholat berjamaah.
Beruntung sekali seorang suami yang selalu dibangunkan oleh istri untuk sholat tahajjud bersama.