."ummi-ummi...ini hpx sudah saya bersihkan...td sy cuci pake air...dipakekan juga sabun...wangi deh hpx..." kira-kira gimana ya sikap kita jika hal ini yang terjadi pada kita...kalo hpx sudah jadul..mungkin tidak mengapa...tp kalo hpx hp baru...mahal lagi...belum lunas lagi (hehehe...habis bayarnya pake gesek sih...tuk 12 bulan .waduuh kebanyangkan....
padahal anak kita niatnya baik...cuma carax yang salah...jadi niat saja tidaklah cukup...tp bagaimana niat itu dilaksanakan haruslah juga benar....
Hanya sebagai orang tua (ortu)...kita juga harus bijak dalam menyikapi...
Dalam agama dan ilmu psikologi...sebaiknya kita harus punya jeda antara aksi dan reaksi...walaupun ada beberapa hal yang harus kita lakukan secara spontan...terutama untuk hal-hal yang mengancam keselamatan jiwa kita, misalnya kalau kita mau ditabrak dsb...
Tapi kalau menyangkut hal-hal yang tidak berkaitan dengan jiwa kita…maka kita sebaiknya tidak terburu-buru dalam memutuskan…tapi juga jangan terlalu lambat…
Jadi kalau hal seperti diatas td yang terjadi…tarik napas dulu…jangan ambil keputusan dalam keadaan marah…ingat!!! anak kita bermaksud baik…Cuma dia belum tahu gimana cara mewujudkan niatnya itu…
Dan juga mesti diingat…bahwa anda juga punya andil dalam terjadix hal tersebut…anda tidak menaruh Hp anda ditempat yang aman…sehingga terjadilah kejadian tersebut…
Jadi jangan cicilan Hp anda yang belum lunas yang anda ingat pertama kali…
Segera tenangkanlah diri anda…kalo anda sudah tenang…segera kembangkan senyum diwajah anda…rangkul dan peluklah anak anda dengan erat…cium pipinya…dan ucapkan terima kasih sudah mau membantu anda….
Setelah itu terangkanlah kepada anak anda bahwa tidak semua benda kalau mau dibersihkan harus dengan air. Ada yang Cuma bisa di lap saja. Kalau dia tanya ..”kenapa…?”…jawab saja sesuai yang anda tahu…kalau ada sesuatu yang anda tidak tahu…anda bisa janjikan tuk cari tahu (tapi janjix ditepati ya)…kalau anda susah menerangkannya dengan bahasa anak, terangkan saja dengan bahasa versi anda… Insya Allah anak anda cukup cerdas untuk bisa ngerti…atau kalau seperti anak saya…dia akan bilang…”oohhh gitu ya…”..(saya sendiri tidak tahu dia ngerti atau tidak…tapi kalau saya tangkap…dia menyimpan sj hal tersebut dimemorinya…samapi saatnya nanti dia ngrti setelah syaraf-syaraf diotaknya saling sambung menyambung akibat infornmasi-informasi yang dia terima).
Tidak perlu anda marahi….hp bisa anda ganti…tapi memori dia dimarahi dan niat baiknya tidak dihargai…itu akan tertanam seumur hidupnya…anda tidak mau kan anak anda tidak punya lagi inisiatif untuk berbuat baik selamanya…
Ingat nggak dengan kisah Nabi kita yang dikencingi oleh seorang anak, kemudian anak itu direnggut dengan kasar oleh ibunya.Tahu nggak apa Nabi kita bilang…baju yang kotor bisa dicuci…tapi hati yang keruh (sedih karena dimarahi) itu tidak akan jernih kembali….
Makanya kita sebagai ortu mesti punya 3 cukup…cukup waktu…cukup ilmu dan cukup sabar saat bersama dengan anak-anak kita….
Dan harus ayah bunda ingat, sebagai mahluk ciptaan Allah SWT, anak kita adalah mahluk sempurna, karena Allah tidak pernah cerobohg, makax produk Allah tidak ada produk gagal.Semua produk sempurna..
Cuma kita sebagai ayah bundanya yang kadang salah memberi warna…(semua anak bagai kertas putih…Ayah bundanyalah yang pertama kali memberi dia warna) atau kalau bahasa awamnya tidak memberikan pola asuh yang tepat bagi sang anak…
Nah untuk tahu pola asuh yang tepat dan sesuai umur sang anak…bisa dong sharing dengan kami di Rumah Sekolah Cendekia Berseri jalan hertasning Blok E 10 No 9 0411 885 692….
Ingat…masa pembentukan karakter anak terjadi pada usia 0-6 tahun (golden Age)…setelah itu ???..sekarang kalau jadi pintar sih tidak terlalu sulit…apalagi kalau diarahkan sesuai dengan potensix…tapi yang mesti dipersiapkan sedini mungkin adalah pembentukan mental dan karakterx…ok…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H