Mohon tunggu...
Cendanis Sekar Ningrum
Cendanis Sekar Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Fashion Streetwear sebagai Budaya Populer dan Media Representasi Diri

10 Juni 2024   09:25 Diperbarui: 10 Juni 2024   09:45 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Budaya berasal dari bahasa sanskerta, yakni buddhayah yang berarti akal atau budi. Berdasarkan arti kata budaya, maka budaya dapat dimaknai sebagai sesuatu hal yang dihasilkan, berdasarkan proses pemikiran-pemikiran atau penalaran manusia.  Budaya dan masyarakat merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (Syani dalam Abidin: 2017).  

Koentjaraningrat berpendapat, bahwa kebudayaan meliputi banyak hal dari kehidupan manusia, termasuk seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang kemudian menjadi milik manusia dengan belajar. Koentjaraningrat kemudian mengelompokan aspek-aspek kebudayaan atas dimensi wujudnya. Pertama, wujud ide yang meliputi gagasan, nilai-nilai, norma, dan peraturan. 

Kedua, wujud sistem sosial yang meliputi pola kelakuan manusia dalam sebuah masyarakat. Ketiga, wujud fisik yang meliputi benda-benda hasil karya manusia. Hal ini kemudian dijabarkan oleh Koentjaraningrat bahwa ada 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal, meliputi sistem bahasa, sistem pengetahuan, sistem sosial, sistem religi, kesenian, sistem mata pencaharian hidup, dan sistem peralatan hidup dan teknologi. 

Dengan demikian, merujuk pada pengelompokan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kebudayaan tidak hanya berupa karya-karya manusia yang terdapat wujud fisiknya, seperti lukisan, kerajinan tangan, dan sebagainya, melainkan juga termasuk pola pikir dan perilakunya. 

Sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan termasuk didalamnya cara hidup yang berkembang dalam masyarakat dan diwariskan dari satu generasi menuju generasi berikutnya. Kebudayaan berfungsi sebagai alat kontrol sosial agar masyarakat kembali pada tingkah laku yang normal, tetapi kebudayaan juga berfungsi sebagai wadah segenap perasaaan manusia (Soekanto dalam Abidin: 2017).

Salah satu bentuk kebudayaan yang berkaitan dengan pola perilaku manusia adalah adanya fenomena trend fashion. Fashion menjadi salah satu hal yang sangat melekat pada masyarakat, saat ini fashion telah menjadi bagian dari gaya hidup manusia. Fashion juga dapat dikatakan sebagai suatu simbol yang digunakan untuk berkomunikasi. Hal ini karena banyak orang mengadopsi fashion-fashion tertentu untuk mengekspresikan identitas diri mereka. 

Sehingga dengan mengaplikasikan mode fashion tertentu pada kehidupan, artinya orang tersebut sedang menyampaikan pesan posisi mereka dalam sebuah identitas sosial. Lambat laun, seseorang dengan mode fashion tertentu akan  menempatkan  diri  mereka terpisah  dari  orang  lain,  dan  selanjutnya  berkembang  menjadi  identitas  suatu  kelompok tertentu (Fakhrunnisa:2016) Globalisasi telah membawa trend fashion pada berbagai tipe, salah satunya adalah cara berpakaian (Haq:2023). 

Globalisasi telah menjadikan negara-negara tertentu sebagai kiblat dalam dunia fashion, sehingga saat ini banyak ditemui beragam gaya berpakaian yang meniru negara-negara barat dan menghilangkan identitas gaya berpakaian lokal. Gaya berpakaian tidak secara sederhana dianggap sebagai sebuah trend atau mode, lebih jauh gaya berpakain melambangkan simbol dari kebudayaan tertentu yang menandakan ideologi tertentu. 

Ragam variasi pada cara berpakaian tidak dapat disimpulkan sebagai sebuah gaya berpakaian semata, melainkan dapat direpresentasikan pada makna yang lebih luas (Haq:2023). 

Salah satu gaya berpakaian yang populer pada kalangan remaja adalah trend fashion streetwear. Trend fashion ini pada dasarnya mengadopsi gaya berpakaian kasual yang popular pada era 90-an. Gaya berpakaian ini juga mengadopsi cara berpakaian yang bebas tanpa aturan apapun. 

Namun pada kala itu, trend fashion streetwear cenderung  identik dengan cara berpakaian yang nyaman dan merepresentasikan identitas diri sebagai seorang penikmat musik hip-hop atau pemain skateboard, sehingga gaya berpakaiannya seperti penggunaan kaos oblong, celana jeans, dan hoodie. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun