Dalam pembangunan ekonomi, misalnya dalam pemantapan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani, dapat memanfaatkan potensi generasi muda yang dalam pendidikannya berfokus pada agraria. Mereka dapat dibekali pemahaman-pemahaman yang nantinya dapat menghasilkan terobosan-terobosan untuk ketahanan pangan Indonesia. Tidak hanya itu, mereka juga dapat dibekali secara finansial dari pemerintah untuk dapat mewujudkan alat-alat rancangan mereka yang nantinya dapat membantu petani agar lebih mudah dalam bekerja.Â
Tidak hanya itu, pemberdayaan lainnya dalam membangun ekonomi juga dapat dilakukan dengan memberikan ide kepada masyarakat untuk memanfaatkan lingkungannya semaksimal mungkin Contoh nyatanya adalah pada Kampung Markisa yang terletak di Blunyahrejo Yogyakarta.
 Pada awalnya kampung tersebut merupakan kampung yang dicap negatif oleh banyak orang lantaran di kampung tersebut bersarang orang-orang pengangguran yang kerap melakukan tindakan kriminal, khususnya para remajanya. Namun, setelah diberdayakan oleh pemerintah daerah setempat dan memaksimalkan potensi alam yang ada di wilayah tersebut, kini wilayah tersebut menjadi kampung percontohan dan kampung pertanian. Dengan iklim yang sejuk dan tanah yang subur, berbagai jenis sayur-sayuran dapat tumbuh di wilayah tersebut dan menjadi mata pencaharian bagi sebagian warganya. Apabila semakin banyak kampung-kampung yang diberdayakan seperti ini, tentunya ini akan menyumbang pengaruh positif bagi Indonesia.
Selanjutnya, dalam visi pemerataan pembangunan khususnya dalam pengentasan kemiskinan, sudah seharusnya generasi muda memiliki kesadaran khususnya dalam mengenyam pendidikan. Generasi muda yang memperoleh pendidikan dan bersungguh-sungguh dalam mengenyam pendidikannya, tentunya dapat memanfaatkan ilmunya dengan baik untuk dirinya sendiri dan mencari pekerjaan yang layak sesuai keilmuan yang dimilikinya. Pemberdayaan lainnya misalnya adalah dengan memberikan modal bantuan untuk memulai usaha sehingga masyarakat tersebut nantinya dapat hidup dari hasil usaha tersebut. Hal ini tidak hanya mengurangi kemiskinan, tetapi juga memberikan pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan.Â
Dalam upaya pengentasan kemiskinan juga dapat dilakukan dengan memberikan program pelatihan, seperti program Balai Latihan Kerja yang mewadahi para lulusan sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, ataupun sekolah menengah kejuruan yang sudah harus bekerja tetapi tidak memiliki cukup perbekalan untuk memulai karir di dunia kerja. Balai Latihan Kerja ini nantinya akan mencetak lulusan-lulusan yang terampil di bidang tertentu yang tentunya akan memberdayakan mereka di lingkungan pekerjaan. Sehingga, ketika mereka memasuki usia angkatan kerja atau usia produktif untuk bekerja, mereka sudah memiliki keahlian yang cukup dan siap untuk membangun kemapanan hidup mereka.Â
Dalam visi yang terakhir, yakni pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan, khususnya dalam mewujudkan demokrasi substantif, sudah seharusnya masyarakat diberikan pemahaman khususnya mengenai perpolitikan. Seperti misalnya, melalui generasi muda saat ini, dapat melalui adanya diskusi publik di tingkat kampus mengenai isu-isu perpolitikan yang sedang hangat terjadi. Diskusi tersebut dapat mengasah kemampuan berpikir yang kritis terhadap pemerintah serta solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga nantinya dalam beberapa tahun mendatang, pembangunan dunia perpolitikan dalam tata kelola pemerintahan dapat berjalan oleh generasi muda.
Indonesia emas 2045 merupakan kondisi ketika Indonesia berada pada usia 100 tahun. Pada tahun ini pula, terdapat keistimewaan yakni angka usia produktif Bangsa Indonesia berada pada persentase yang cukup besar, yakni 70%. Hanya saja, bonus demografi tersebut harus diolah sedemikian rupa agar nantinya orang-orang yang berada pada usia tersebut dapat benar-benar berperan dalam memajukan Indonesia. Beberapa hal dapat dilakukan untuk memajukan Indonesia pada 2045, khususnya dengan mengadakan program-program pemberdayaan ataupun kegiatan lainnya pada generasi muda saat ini, khususnya bagi mereka yang berada pada bangku perkuliahan di tahun ini. Sebab, merekalah nantinya yang akan bertanggungjawab untuk meng-emas-kan Indonesia di usinya yang genap 100 tahun.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H