Pecahan bergambar R.A. Kartini ini selain penanda lahirnya bank sentral Republik Indonesia, juga merupakan uang pertama yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Pada tahun 1952, belum ada penetapan nama pahlawan seperti saat ini. Penempatan figur Kartini pada mata uang ini dianggap bisa menjadi daya jual yang menarik bagi suksesnya nasionalisasi bank sentral.Â
Selain oleh rakyat Indonesia, Kartini juga sudah sangat familiar bagi orang Belanda. Kartini dihormati orang Belanda karena perannya dalam memajukan pendidikan di Jawa.
Uang ini didesain dan digambar oleh C.A. Mechelse.  Namanya tertera dibagian bawah kiri uang ini. Del dibelakang nama, kependekan dari delinavit yang  berarti perancang atau pelukis sebuah uang. Pelukis uang sangat detil memasukkan unsur kebudayaan Indonesia. Dekorasi yang digunakan dalam menghiasi uang ini kental dengan nuansa Jepara yang terlihat dari ukiran dibagian atas dan sisi kanan.Â
Pada sisi atas terdapat dua burung yang berhadapan lehernya saling mengait. Di bawah gambar burung di bagian tengah terdapat dua hiasan roset berbentuk bunga matahari dan motif bunga lain yang sedang mekar. Menegaskan bahwa Kartini berasal dari Jepara.
Corak tumbuhan dan ular naga dibagian belakang uang ini juga sarat makna. Corak pohon pohon kehidupan atau Kalpataru digambarkan dalam uang ini seperti yang terdapat pada candi Borobudur, Prambanan, Mendut, dan Pawon.. Didasarkan pada mitologi, pohon kehidupan ini memiliki bunga yang indah dengan bau harum semerbak dan penuh buah.Â
Daunnya selalu berwarna hijau dan dahannya tersusun dari ratusan rantai emas dengan untaian mutiara bergelantungan. Seperti terlihat pada uang ini, pada desain pohonnya terdapat untaian mutiara