Mohon tunggu...
Winni Soewarno
Winni Soewarno Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa yang sedang belajar menulis

Perempuan yang sedang belajar menulis dan mengungkapkan isi kepala. Kontak : cempakapt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar dari Acara Televisi Korea Selatan

23 Maret 2022   13:28 Diperbarui: 24 Maret 2022   12:45 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Korea Selatan. (sumber: shutterstock.com/coffeemate via kompas.com)

Diajaknya juga  sang  tamu mengunjungi tempat-tempat khusus yang tidak dimiliki daerah lain seperti daerah penghasil madu dari bunga tertentu dan mencobanya. Masuk ke gua yang dijadikan tempat fermentasi makanan juga ditayangkan sambil mereka mencobanya.  

Menjelajah hutan pinus dan memetik jamurnya atau sekedar memancing di sungai yang penuh ikan tertentu khas wilayah itu. Buah-tangan dari kunjungan atau jalan-jalan ini kemudian diolah menjadi makanan yang akan disantap bersama.

Tampilan keindahan wilayah yang dikunjungi dengan kulinernya menjadi tontonan yang menghibur. Tak melulu di hotel atau rumah yang bagus. 

Menikmati hal-hal sederhana didepan rumah mobil bersama teman menjadi kegiatan menyenangkan. Ditambah dengan camilan khas yang ditemani kopi atau teh panas, merupakan cara yang unik memikat penonton.

sumber gambar: idesignarch.com
sumber gambar: idesignarch.com

Bertema mirip, sebuah tayangan lain mempromosikan negara ini dan makanannya.  Berkisah tentang selebritas yang seolah hidup di suatu daerah tertentu. Mereka harus bekerja keras melakukan pekerjaan mulai dari mencuci piring sampai membuat makanan yang akan dimakan.

Beternak ayam atau bebek untuk mendapatkan telurnya. Sayuran yang akan dimasak berasal dari hasil kebun sendiri. Apabila ingin makan boga bahari-seafood, mereka harus melaut untuk mendapat kepiting atau gurita. 

Memancing sendiri bila ingin makan ikan. Mengorek pasir di pantai untuk mendapat kerang. Jika menginginkan makanan lain seperti daging yang tidak dapat mereka hasilkan sendiri, mereka harus membeli. 

Uang untuk membeli makanan diperoleh dari bekerja diladang jagung, memanen semangka atau lobak dan bahkan membersihkan rumput dan gulma yang ada di sawah.

Bukan hanya memperlihatkan wajah tampan dan cantik artisnya. Tayangan ini mengajarkan bahwa untuk dapat mendapatkan makanan yang enak, setiap orang termasuk artispun harus bekerja keras. Diperlihatkan bagaimana mereka bercucur keringat bekerja dengan sebaik-baiknya. 

Tak malu wajah menjadi nampak lusuh dan basah keringat terpapar matahari. Terpapar asap tungku yang mengepul tebal. Jika terjadi kesalahan misalnya hasil panenan yang mereka lakukan rusak, maka kerugiannya akan dipotong dari penghasilan yang didapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun