Mohon tunggu...
Winni Soewarno
Winni Soewarno Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa yang sedang belajar menulis

Perempuan yang sedang belajar menulis dan mengungkapkan isi kepala. Kontak : cempakapt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Berguru dari Dokter Nyentrik dalam Serial "Doctor X Surgeon Michiko Daemon", Berbeda Itu Istimewa

13 Maret 2022   18:23 Diperbarui: 13 Maret 2022   18:30 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: tribunnews.com

Sore itu, aku sedang menikmati waktu sendiriku. Kunikmati saat itu dengan secangkir kopi ditemani pisang goreng. Bergelung di sofa, aku mencari saluran televisi dengan remote-ku. Sampai akhirnya aku berhenti disebuah saluran televisi Jepang. 

Saat itu sedang ditayangkan sebuah drama serial tentang seorang dokter bedah muda -- Doctor X. Dokter muda yang oleh koleganya dianggap aneh. Aku tertarik dengan gaya dokter eksentrik ini. Penuh energi. Senang berpakaian bagus dengan gaya tak lumrah, tapi piawai dalam melakukan tugasnya. 

Berperan sebagai dokter bedah lepas - freelance, Ryoko Yonekura, salah satu artis terkenal di Jepang memerankan seorang Michiko Daimon. Tidak nyaman dengan birokrasi rumah sakit, Michiko enggan terikat dengan rumah sakit tertentu. Dia bergabung dalam Kanbara Akira Agensi yang menjadi agennya. Polah Michiko sangat unik. 

Senang menyendiri, meskipun koleganya sedang sibuk berkumpul dan bergunjing. Mencari referensi bedah teranyar melalui laptop adalah kegiatannya saat tidak melakukan operasi. Sibuk mempelajari kasus-kasus pasien, lebih menarik daripada bergosip. 

Awalnya dokter perempuan ini diremehkan oleh rekan sejawatnya. Diberi label sombong, sok tahu dan omong besar. Pada akhirnya, mereka angkat topi untuk pada kemampuannya. Saat dokter lain menyerah, dia tak putus asa. Dicobanya menangani pembedahan imajiner dalam kepalanya. 

Dia melakukan visualisasi di dalam kepala. Otaknya diajaknya seakan-akan sedang melakukan operasi sesungguhnya. Berbagai variasi cara dicoba di kepalanya. Dilakukannya konsep 'jika...maka". Jika ini terjadi, maka aku harus melakukan apa untuk menanganinya. Tentu saja tujuannya agar dapat menangani hal-hal yang mungkin timbul di meja bedahnya.

Saat melakukan pembedahan yang sesungguhnya, dia dapat melakukannya dengan cepat dan cekatan. Memori yang tersimpan dalam otaknya saat memvisualisasikan, membuatnya mampu menangani pembedahan seolah sudah biasa melakukannya. Tak heran, keahliannya menangani kasus bedah yang rumit belum ada yang menandinginya. 

Mencatat tehnik-tehnik yang digunakannya juga dilakukan. Catatannya disertai coretan gambar organ tubuh yang detail. Saat tiba-tiba dia didiagnosa menderita suatu penyakit, buku catatannya sangat berguna. Catatannya membantu dokter lain melakukan operasi bedah yang cukup rumit terhadap dirinya dengan tehnik yang pernah digunakannya pada salah satu pasiennya. 

Ilmunya yang luas tak muncul begitu saja. Mentornya, dokter Akira Kanbara yang merupakan sahabat ayahnya, mendidiknya sangat keras. Meski muda dalam usia, Michiko diajar menangani berbagai kasus saat menjadi dokter sukarela di beberapa negara. Saat kembali ke Jepang, dokter 37 tahun ini mengantongi lisensi sebagai dokter ahli bedah. Jam terbangnya tidak diragukan. 

Kecintaannya terhadap operasi dan pembedahan menyebabkan dia tak suka memberi janji manis kepada pasiennya. Akan tetapi dia selalu mencarikan jalan keluar yang paling baik. 

Namanya sering diplesetkan sebagai demon atau iblis. Namun sebutan itu diucapkan dengan penuh kekaguman. Koleganya mengagumi kepiawaian tangan dan teknik bedahnya yang kadang kala tidak biasa, namun mampu menyelamatkan pasien.

Setelah mengikuti serial Dokter X ini, ada yang melekat di kepalaku dari dokter ahli bedah-gekai Michiko Daimon yang bisa aku teladani.

 1. Bersyukur untuk hal kecil dan besar yang terjadi dalam kehidupan. 

Michiko selalu berteriak senang mendapat makanan kaki lima yang masih panas mengepul di cuaca yang dingin. Dia juga tak ragu mengungkapkan rasa senangnya menikmati steik daging premium yang dimakannya. Tak malu berteriak memuji sushi atau ikan segar yang disediakan baginya. Tertawa gembira menikmati onsen - pemandian air panas bersama teman. 

Terkadang aku terlalu jaim istilahnya anak sekarang - jaga image - untuk bisa mengungkapkan rasa syukur dengan lepas. Padahal itu membahagiakan bagi yang bersyukur dan bagi orang lain yang mendengarnya. Terimakasih, Michiko. Aku akan belajar bersyukur tanpa ragu. 

2. Menikmati yang dihasilkan.

Banyak orang diberi karunia untuk mendapatkan penghasilan yang besar, tetapi enggan diberi kelebihan dalam menikmatinya. Bekerja banting tulang seumur hidup mengumpulkan banyak harta kekayaan. Sayangnya, yang menikmati adalah orang lain. 

Dokter muda ini dibayar besar atas keahliannya. Yang mengagumkan, dia juga mampu menikmati apa yang dihasilkannya. Diwaktu liburnya dia menikmati perjalanan ke manapun yang dia suka. 

Dia menghadiahkan dirinya sendiri baju-baju mahal yang dengan senang dikenakannya. Sekedar makan malam di restoran yang sedikit lebih dari makanan yang dinikmatinya sehari-hari. Atau menari bersenang-senang menikmati gaduhnya musik dengan gembira. Semua itu sebagai apresiasi bagi dirinya atas kerja keras yang dilakukannya. Tak heran, dokter muda ini nampak selalu senang dan siap menghadapi tugasnya yang seharusnya membuat stres.

Aku setuju dengan Michiko. Menikmati berkat yang diberikan Tuhan memang bagian yang diberikan Pencipta kita untuk dinikmati. Tak melulu jalan-jalan dan keliling dunia. Tak harus ke restoran mewah. Bisa saja berupa berbagi berkat itu dengan sesama. Akan ku tengok kanan-kiriku. Yang penting, berkat yang melewatiku, tersalur menjadi berkat pula bagi orang lain. 

3. Fokus 

Saat orang lain sedang bersantai, gekai yang satu ini dengan tekun mempelajari cara menangani suatu penyakit. Dia akan tenggelam dalam laptopnya untuk memperhatikan dokter lain melakukan operasi kepada pasiennya sambil menikmati makanannya. Waktu senggangnya yang sedikit, digunakannya untuk belajar selain dari mengamati operasi yang dilakukan dokter-dokter lainnya dari gawainya. 

Seringkali aku tidak melakukan apa yang dilakukan Michiko. Fokus. Aku sering melakukan banyak hal sekaligus. Tidak mengecewakan juga hasilnya, tapi tentu saja tidak maksimal. Akan kugunakan ilmumu, Michiko. Fokus. Fokus. Fokus untuk mendapatkan hasil terbaik.

 4. Menggunakan Teknik Visualisasi 

Tangannya yang trampil tidak dengan sendirinya muncul. Dia sabar mengasahnya dengan belajar melakukan operasi bayangan dalam kepalanya. Dengan kain dan benang seadanya, dokter ini berlatih dengan benda yang ada dirumahnya demi menyempurnakan tehnik operasi bedahnya. 

Dia mempelajari segala sisi, agar tak ada yang terlewat saat operasinya berlangsung. Watashi shippai shinai no de -- saya tidak akan gagal, adalah motonya. 

Secara tak sadar, aku telah menerapkan tehnik ini. Terbayang saat harus oral test conversation - ujian lisan - di tempatku les bahasa asing. Aku tipe orang yang tak senang bicara, harus berlatih keras mencoba bicara di depan kaca. Berlatih mengeja tulisannya di kepala. Saat ujian tiba, kegugupan menjadi berkurang dan aku bisa melewatinya. Cara ini juga membantu di kemudian hari saat harus presentasi atau berbicara didepan orang banyak. 

5. Tidak melakukan hal-hal tidak penting 

Tak perduli orang lain akan berkata apa atau memberinya cap macam apa, dia tidak akan pernah mau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak memerlukan lisensi dokternya. Itashimasen -- aku tidak mau melakukannya. Dia akan menolak bila diminta berkeliling rumah sakit menemani sang direktur. Dia tidak akan mau diminta menjemput dan menjamu tamu penting bagi rumah sakit. Dia tidak suka menjilat atasan apalagi korupsi. 

Banyak hal yang bisa menjadi pengalih dari tujuan yang ingin dicapai. Nampak bagai hal yang bermanfaat dalam menjangkau tujuan kita. Pilah - pilih tetap harus dilakukan agar hal-hal pemanis yang tidak penting tidak menjadi kerikil dalam perjalanan hidup kita. Tak perlu sefrontal cara yang digunakan dokter cantik ini. 

Gunakan cara yang lebih elegan dalam menghindari jebakan-jebakan tak penting itu. Dengan begitu, fokus pada tujuan akan terjaga tanpa panik dengan hal-hal yang mengganggu. 

Berkaca dari dokter ini, teruslah fokus pada hasil yang ingin diraih. Belajarlah dari siapapun dan mencoba hal-hal yang mungkin belum pernah dilakukan, akan mengantar kita menjadi ahli dan terampil. Berbeda dan berkeahlian tinggi, dunia pasti akan mengakui. Istimewa!

Salam 

Winni Soewarno

Catatan:

Terimakasih Pak Jim Mintadja untuk tehnik visualisasinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun