Kudus (11/08/2020) - Penggunaan pelindung wajah atau sering disebut face shield akhir-akhir ini marak digunakan sebagai upaya dalam mencegah penularan virus Covid-19 di era new normal. Meskipun menggunakan face shield, masker tetap harus digunakan untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal. Informasi yang disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meyakini bahwa penularan virus Covid-19 dapat terjadi melalui droplet yang dihasilkan ketika orang yang telah terinfeksi batuk, bersin dan atau berbicara. Pola hidup sehat juga perlu dilakukan salah satunya dengan rajin mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir. Jika tidak tersedia air mengalir dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang berbahan alkohol minimal 60% (website Satgas Penanganan COVID-19).
Pemahaman warga terhadap pentingnya menjaga kesehatan di tengah pandemi akibat virus Covid-19 menjadi faktor utama agar masyarakat mau merubah pola hidup menjadi lebih sehat. Cempaka Afitria Ningsih, Mahasiswa KKN UNDIP melakukan edukasi dan sosialisasi warga Desa Lambangan untuk menjadi lebih peduli terhadap kesehatan melalui gerakan cuci tangan yang baik dan benar serta ajakan kepada warga untuk menggunakan masker dan face shield sebagai upaya mencegah penularan virus Covid-19.
Kegiatan gerakan cuci tangan dilakukan melalui penempelan poster pada sarana umum desa dan sosialisasi secara door to door dan praktek secara langsung gerakan cuci tangan secara bersama dengan anak-anak agar dapat memahami lebih baik. Pencegahan penyebaran virus corona tidak cukup apabila hanya menjaga kesehatan, melainkan perlunya upaya menggunakan alat pelindung diri salah satunya masker dan face shield. Target utama dari kegiatan ajakan penggunaan masker dan face shield yaitu guru serta anak kecil. "Bukan hal mudah, melakukan ajakan penggunaan menggunakan masker dan face shield kepada warga, utamanya anak kecil. untuk meningkatkan antusias penggunaan masker maupun face shield pada kalangan anak kecil memerlukan sedikit trobosan inovasi, salah satunya dengan melakukan custom nama" Ujar Cempaka.
Selain mempercantik masker dan face shield, kegiatan custom nama juga dilakukan untuk meminimalisir tertukarnya barang antara satu orang dengan yang lainnya. Karena, sangat rentan terjadi penyebaran virus corona apabila masker dan face shield tertukar.
Sumber:
https://covid19.go.id/tanya-jawab?page=2 Â
Penulis: Cempaka Afitria Ningsih-Akuakultur FPIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Editor: Shary Charlotte, S.IP, MA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H