Kupu-Kupu Kehidupan
Di sebuah desa yang dikelilingi oleh hamparan sawah dan hutan, hiduplah seorang anak perempuan bernama Lila. Lila adalah anak yang cerdas dan penuh semangat, namun hidupnya penuh dengan tantangan.
Ayahnya meninggal ketika dia masih kecil, dan ibunya bekerja keras sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua.
Sejak kecil, Lila selalu tertarik dengan kupu-kupu. Dia sering menghabiskan waktu di kebun bunga belakang rumahnya, mengamati kupu-kupu yang beterbangan dengan anggun.
Bagi Lila, kupu-kupu adalah simbol kebebasan dan keindahan hidup yang sempurna.
Suatu hari, ketika Lila sedang berjalan di hutan, dia menemukan sebuah kepompong yang tergantung di ranting pohon. Kepompong itu terlihat akan segera menetas.
Lila memutuskan untuk membawa kepompong itu pulang dan merawatnya dengan hati-hati. Setiap hari dia mengamati kepompong itu dengan penuh antusias.
Hari demi hari berlalu, dan tibalah saatnya kepompong itu menetas. Lila dengan sabar menunggu proses tersebut. Ketika kupu-kupu mulai keluar dari kepompong, Lila melihat betapa sulitnya perjuangan kupu-kupu itu untuk merobek dinding kepompong.
Dia hampir saja ingin membantu kupu-kupu itu, tapi dia ingat kata-kata ibunya, "Kadang, kita harus melalui kesulitan untuk menjadi kuat."
Dengan hati yang berdebar, Lila membiarkan kupu-kupu itu berjuang sendiri. Akhirnya, setelah perjuangan yang berat, kupu-kupu itu berhasil keluar.
Sayapnya yang basah mulai mengembang dan mengering. Kupu-kupu itu pun mulai terbang, menunjukkan keindahan warna-warni sayapnya. Lila tersenyum bahagia, menyadari betapa pentingnya proses perjuangan dalam hidup.