Mohon tunggu...
Cleo ZafranAlveaho
Cleo ZafranAlveaho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Berinovasi sekreatif mungkin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Remedial

17 April 2024   11:55 Diperbarui: 17 April 2024   11:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika nilai ulangan harian kita di sekolah di bawah KKM, biasanya guru akan mengadakan remedial. Tahukah kamu apa itu remedial? 

Remedial adalah kegiatan pembelajaran bagi peserta yang belum menguasai bahan ajar untuk memperbaiki penguasaan bahan ajar. 

Remedial diciptakan untuk memperbaiki nilai siswa yang di bawah KKM. Supaya siswa lebih mengerti dan nilainya menjadi pas KKM.

Menurut Buna'i (2007) pengajaran remedial memiliki karakteristik sebagai berikut :

1.Bersifat khusus

2.Memiliki sasaran khusus 

3.Berfungsi secara khusus 

4.Bersifat terapis

5.Bersifat kasuistik dan kadang bersifat individual

Adapun fungsi pengajaran remedial yaitu sebagai berikut :

1.Fungsi Korektif.

Fungsi korektif berkaitan dengan perbaikan sesuatu yang dianggap belum paham atau tercapai.

2.Fungsi Pemahaman.

Fungsi pemahaman berkaitan dengan memahami kesulitan yang dialami siswa.

3.Fungsi Penyesuaian.

Fungsi penyesuaian berkaitan dengan penyesuaian pengajaran untuk memecahkan kesulitan belajar.

4.Fungsi Pengayaan.

Fungsi pengayaan terletak pada metode pembelajaran untuk nmemperkaya proses belajar-mengajar.

5.Fungsi Teraptik.

Fungsi teraptik berkaitan dengan penyembuhan akar kesulitan siswa.

6.Fungsi Akseleratif

Fungsi akseleratif berkaitan dengan mempercepat proses belajar.

Adapun tujuan pembelajaran remedial sebagai berikut :

1.Tujuan Umum :

Agar siswa dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2.Tujuan Khusus :

Agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses penyembuhan.

Masalah yang ingin penulis sampaikan adalah pelajar Indonesia justru mengandalkan remedial tersebut. Mereka pikir tidak perlu ada persiapan untuk UH karena ada remedial.

Mereka tidak peduli berapa nilai mereka, mereka hanya mementingkan bahwa nilai mereka tidak di bawah KKM.

Hal ini merupakan pola piker yang tidak benar. Karena menurut penulis, ketika nilai kita pas KKM, kita tidak bisa mendaftar ke sekolah-sekolah favorit dan nilai rapor kita kurang bagus.

Kita bisa belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapat nilai yang bagus. Mengandalkan remedial saja kita tidak akan memahami materi pembelajaran tersebut.

Kesimpulan dari yang penulis kembangkan, remedial hanya untuk siswa yang benar-benar tidak sempat untuk persiaan UH. Jadi, ketika kita ada waktu untuk persiapan UH, manfaatkan waktu itu sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun