Aku menangis di relung ayahku. "Jared, kamu harus bisa menerima semua itu, takdir itu tidak bisa diubah, jangan menangis lagi ya, kamu itu harus kuat." Ucapan ayah membuat diriku membuka celah agar tidak berlarut dalam kesedihan.Â
Ucapanku semalam akan aku lenyapkan. Aku tak mau ibu di sana menangis karena anaknya terlalu cepat menyusulnya. Dalam hatiku terucap 'aku takkan berlarut lagi dalam luka nan dalam ini.'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!