Pelecehan seksual merupakan segala bentuk perilaku yang mengarah pada hal-hal yang berkaitan dengan seksual. Perilaku tersebut dilakukan oleh seseorang maupun kelompok pada salah satu pihak yang menjadi korbannya sehingga menimbulkan suatu reaksi negatif seperti malu, marah, benci, tersinggung maupun respon negatif lainya.
Sebagaimana kita tahu, tidak ada seorang pun yang mau menjadi korban dari tindakan pelecehan seksual. Namun sayangnya, ketidaktahuan membuat seseorang sangat berpeluang menjadi korban. Yap! Terkadang kita semua tidak sadar, saat beraktivitas sehari-hari bisa saja kita melakukan sesuatu atau bahkan seseorang melakukan sesuatu pada kita yang sebenarnya merupakan suatu tindakan pelecehan seksual.Â
Nah, banyak sekali dari kita yang sulit membedakan sebenarnya apa saja yang tergolong tindakan pelecehan seksual. Pada prinsipnya, pelecehan seksual sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu pelecehan secara verbal, nonverbal, maupun secara fisik. Supaya lebih mudah memahaminya, berikut ini penjelasan secara lengkapnya.
Pelecehan Seksual Verbal
Pelecehan seksual secara verbal ini biasanya berupa ucapan ataupun ungkapan yang disampaikan oleh seseorang maupun segerombolan orang terhadap korbannya. Misalnya:
- Menggoda atau mencemooh hal-hal yang sifatnya seksual yang diucapkan pada seseorang sehingga membuatnya tidak nyaman. Seperti memberikan komentar yang berlebihan tentang bentuk tubuh yang membuat seseorang menjadi tidak nyaman.
Pelecehan Seksual Nonverbal
Pelecehan jenis ini cenderung tidak melalui ungkapan langsung, namun berupa tindakan-tindakan yang menunjukkan gestus secara seksual yang ditujukan pada seseorang yang bersifat seksual. Misalnya:
- Menyentuh bagian intim seseorang
- Memperlihatkan alat kelamin serta menggesek-gesekkannya ke tubuh orang lain
- Menunjukkan gerak-gerik yang mengarah ke hal-hal yang bersifat seksual, seperti menatap bagian tubuh tertentu secara seksual
Pelecehan Seksual FisikÂ
Sedangkan pelecehan seksual secara fisik sudah berupa kontak fisik secara seksual pada orang lain. Misalnya, menyentuh bagian tubuh seseorang tanpa seizin orang tersebut, meraba-raba seseorang saat tertidur, dll.
Saat seseorang yang mengalami pelecehan seksual terus dibiarkan, maka peluang untuk mengalami kekerasan seksual menjadi sangat tinggi misalnya seperti pemerkosaan atau penyerangan secara seksual. Sayangnya hal ini sangat rentan terjadi pada seseorang yang memiliki karakter yang rendah diri. Sebab, seseorang yang rendah diri cenderung tidak berani melakukan perlawanan maupun melaporkan tindak pelecehan pada orang lain yang dapat memberikan pertolongan.
Tidak pelecehan seksual sebenarnya bisa terjadi dimana-mana, baik tempat umum seperti di transportasi umum, mall, sekolah, pasar, kantor dan tempat ibadah maupun tempat pribadi seperti rumah. Dan sayangnya, banyak sekali pelaku pecehan seksual dilakukan oleh orang-orang terdekat korban.