Ini tulisan recycle dari tulisan lama saya. Tentang jawaban dari pertanyaan kenapa kalau saya sudah tahu apa yang jadi passion saya, saya tidak lantas menjadikannya profesi? Waktu itu saya tidak bisa menjawab. Tapi sekarang, jawaban saya, sudah. Saya sudah bekerja sesuai passion saya. Dan tulisan tentang hal itu. Bagaimana kamu juga bisa menjadikan passion kamu sebagai profesi kamu. Sangat ideal.
Sebelum mulai, sedikit saya mau share, idealnya tentu kamu bisa mendapatkan karir yang sesuai dengan passion kamu. Itu benar-benar ideal. Tapi kalau ngga dapat? Itu yang jadi masalah. Apakah lantas kamu harus mengorbankan passion kamu? Kamu kubur dalam-dalam? Atau, kamu harus nekad berhenti dari karir kamu sekarang hanya karena tidak sesuai dengan passion kamu? Tunggu dulu. Sebelum kamu ambil keputusan, coba kamu simak dulu artikel ini.
Kayak judul artikel ini, ini 4 langkah yang bisa kamu ambil untuk menjadikan passion kamu sebagai karir.
1. Kenali dulu passion kamu.
Selain itu, passion itu adalah sesuatu yang selalu senang kamu lakukan. Ngga dibayar pun rela deh, istilahnya. Kamu sama sekali ngga peduli bayaran. Yang jelas, bisa melakukannya pun kamu sudah senang banget.Selain itu, passion itu adalah sesuatu yang selalu senang kamu lakukan. Ngga dibayar pun rela deh, istilahnya. Kamu sama sekali ngga peduli bayaran. Yang jelas, bisa melakukannya pun kamu sudah senang banget.
Selain senang, kamu juga ringan melakukannya. Ngga ada beban. Apalagi terpaksa. Semua atas kemauan sendiri. Biar pun susah, kamu tetap mau melakukannya. Bahkan kamu lakukan dengan penuh semangat.
Gimana? Sudah nemu apa passion kamu? Kalau belum, ini ada satu lagi tanda passion kamu. Kamu ahli dalam melakukannya. Dalam segala hal yang bisa kamu lakukan, yang satu ini yang buat kamu paling pede. Paling percaya diri. Seolah-olah kamu lah yang terhebat dalam melakukannya.
2. Cek, apakah ada yang membutuhkan passion kamu.
Kalau kamu suka menulis, cek apakah ada orang yang suka membaca tulisan-tulisan kamu? Atau kamu suka jualan? Cari pasarnya. Apakah ada orang-orang yang suka membeli barang-barang yang kamu jual?
Kalau setelah di cek ngga ada gimana?
Buat mereka butuh. Ciptakan kebutuhan. Pasar kamu sendiri. Jaman dulu ya, orang ketawa pas ada orang jualan air putih di dalam botol. Atau teh deh. Sama. Kenapa? Karena air putih kan banyak. Tinggal dimasak. Jadi. Gratis. Ngapain mesti ngeluarin uang untuk beli? Tapi lihat sekarang. Yang namanya air mineral atau teh kemasan dijual dimana-mana. Dicari-cari orang. Malah pada ngga mau masak air sendiri. Rasanya beda katanya. Ya kan? Kita jadi butuh. Jadi bergantung.
Atau internet. Dulu siapa yang butuh. Tapi sekarang? Ngga ada internet ngga hidup, hehehe. Paling ngga di dunia maya.
3. Buat mimpi kamu jadi nyata.
4. Sisipkan passion kamu.
Kasih contoh ya, kamu orang yang punya passion untuk membantu orang lain. Kamu senang mengeluarkan orang lain dari kesulitannya. Kamu bisa bantu rekan-rekan kerja kamu. Karena dimana pun tempatnya, tiap orang punya masalah kan? Jadi kamu ke kantor pun jadi semangat. Kamu senang bisa membantu rekan-rekan kamu.
Atau kamu suka men-develop orang? Sama. Apalagi kalau kamu sudah punya tim. Malah klop. Kamu bisa develop tim kamu. Kamu bisa terapkan passion kamu disitu.
Atau, kamu yang suka bisnis tapi malah terdampar jadi karyawan. Ngga masalah. Anggap saja itu bisnis kamu sendiri. Kamu analisa dimana kelemahan dan kekuatan bisnis perusahaan kamu sekarang, kamu bisa buat proposal ke bos kamu. Sukur-sukur kamu bisa jadi project leader-nya sekalian. Kamu bisa eksekusi seolah kamu mengeksekusi bisnis perusahaan kamu sendiri. Percaya deh, nanti hasilnya akan balik lagi ke kamu. Entah itu dalam bentuk promosi, bonus, atau sekedar ucapan terima kasih, hahaha.
Jujur, cara ke empat yang saya pakai, hehehe. Saya terlanjur bekerja. Ngga apa-apa lah. Saya jadi enjoy mengerjakan apapun yang saya kerjakan saat ini. Karena saya sudah bekerja sesuai passion saya. Saya yang menjadikan karir saya identik dengan passion saya. Kalau kamu sudah bisa seperti itu, karir kamu juga bisa makin baik. Makin meningkat. Karena kamu jadi bersemangat, pantang menyerah, enjoy, fun mengerjakannya, dan ngga takut dengan kesulitan. Seperti halnya kamu mengerjakan passion kamu. Good luck!
(Kang Galuh, mengingat-ingat tulisan yang dulu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H