Mohon tunggu...
Kang Galuh
Kang Galuh Mohon Tunggu... -

Senang mengamati. Mengulik-ngulik hikmah di balik peristiwa. Suka menyambungkan apa-apa yang ngga nyambung. http://kanggaluh.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perlunya Seni Meminta Tolong

11 Desember 2016   05:23 Diperbarui: 11 Desember 2016   16:01 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan baik. Itu juga harus dijaga. Kredibilitas kita di mata orang yang dimintai tolong harus terjaga. Misal, kita terkenal malas di tempat bekerja, atau senang menipu sana-sini untuk kepentingan pribadi, terus kita minta dicarikan pekerjaan. Pertanyaaanya, siapa yang mau merekomendasikan orang seperti kita jika sikap kita seperti itu? Tidak ada pastinya. Jadi kredibilitas tetap harus dijaga.

Mengenai masalah tolong menolong ini, kecenderungan alami setiap orang adalah untuk menolong jika melihat ada yang kesusahan. Tapi, terkadang sikap orang yang meminta tolonglah yang menghalangi kecenderungan orang untuk memberikan pertolongan. Saran saya, pada saat kita akan meminta pertolongan, pintar-pintarlah menempatkan diri kita dihadapan orang yang dimintai tolong. Bersikaplah sewajarnya. Tidak berlebihan. Dan kita harus menghargai posisi orang yang kita mintai tolong bahwa mereka sudah mempunyai beban di pundak mereka sendiri tanpa kita tambahkan pun. Mudah-mudahan dengan sikap seperti ini kita tidak menghalangi niat alami orang tersebut untuk menolong yang kesusahan.

Tambahan, diatas itu semua, yang paling utama tempat meminta tolong adalah pada Tuhan. Di atas semua manusia. Dia lah yang harus pertama kali kita mintai tolong. Manusia hanya perantara.

Salam meminta tolong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun