Mohon tunggu...
Giovany Kawihelany
Giovany Kawihelany Mohon Tunggu...

aku hanya aku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terengkuh sang Bom Waktu

7 Februari 2011   05:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku wanita,

cantik,

menarik,

pintar,

dan mengerti banyak hal.

Aku supel,

memiliki banyak teman,

dan orang banyak menyayangiku.

Aku adalah aku!

Hidupku yang terlihat “nyata”

bukanlah kehidupanku yang sebenarnya,

aku hanya hidup dalam detikan sebuah bom waktu

yang sebentar lagi akan meledak.

pertanyaannya…

Akankah aku keluar dari putaran ini

atau memang seharusnya aku ikut meledak

dan habis tak bersisa

dalam ledakan yang sudah aku ketahui akan terjadi.

Ironis…

mengetahui harus berjalan

keluar dari lorong kelam ini,

tapi aku tak tau

aku harus melangkah kemana.

Sekarang aku berada dalam sebuah dunia

hampa udara,

melayang-layang kesana dan kemari

mencari jalan keluar.

Berputar

dan berlari

tapi tak kunjung mendapatkan pintu keluar.

Aku disini

bersama pikiranku

dan sang bom waktu.

menunggu….

aku keluar

atau

aku mati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun