Mohon tunggu...
John Dion
John Dion Mohon Tunggu... -

"Dum spiro spero" Memaknai kumpulan titik-titik inilah yang aku coba untuk menghadirkan otakku untuk yang haus akan arti dan makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Runtuhnya Benteng Moral Anak Bangsa

22 April 2017   10:46 Diperbarui: 22 April 2017   20:00 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak – anak ditugaskan untuk ikut les tambahan, belajar seharian, bereksperimen dan lebih banyak berinteraksi dengan benda sehingga lupa bahwa interaksi antar manusia adalah cara belajar yang paling efektif dalam mempelajari cara – cara bagaimana memanusiakan manusia. Sebagai contoh: bayangkan saat ini ketika anak sudah memiliki komputer atau HP dan sejenisnya, anak tersebut lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menggunakan alat elektroniknya, lebih banyak belajar dari internet yang tidak ada peringatan moralnya seperti menonton film porno, dll, dan tidak memiliki waktu bersama orang tua, saudara dan teman – temanya. Berbicara tentang rumah dan pembelajaran di rumah, sangat erat kaitanya dengan orang tua. 

Kalimat sederhananya adalah orang tua harus bisa jadi guru, jadi penasihat, dan jadi orang yang bisa mengatur semua kehidupan anggotanya sebab tanggungjawab orang tua bukan hanya dengan memenuhi kewajibannya memberikan makan bagi anaknnya. Jika orang tua lebih berharap pada sekolah sebagai tempat untuk mengubah mental anak, sekarang berkacalah pada kejadian seperti banyaknya orang yang bergelar panjang namun tidak bermoral dan banyaknya orang yang memiliki gelar berlebel moral yang justru tidak bermoral.

Berbicara soal cara mengatasi persoalan bangsa saat ini bukan dengan cara berorasi di media dan didepan orang banyak tentang konsep kehidupan berbangsa, sebab sudah jelas tersirat dalam ke-5 sila Pancasila dan UUD 1945; namun lebih berorientasi pada pendidikan anak bangsa yang bisa mengubah mentalnya agar lebih mengedepankan nilai – nilai moral dalam bertindak sehingga tidak akan terjadi lagi persoalan yang sama di kemudian hari. Saat ini dibutuhkan komitmen dan peran yang serius dari pemerintah, sekolah dan keluarga untuk melaksanakanya, namun yang lebih penting lagi bahwa tindakan ini harus dimulai dari rumah sebagai sekolah moral yang paling utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun