Â
Literasi VisualÂ
Terakhir adalah literasi visual. Visual merupakan pemahaman yang lebih dalam untuk menangkap dan mengimplementasi sebuah makna dari informasi yang memiliki bentuk gambar atau visual. Literasi ini ada karena muncul pemikiran bila sebuah gambar bisa dibaca dan memiliki makna, artinya dapat dikomunikasikan dari proses membaca.
Â
Peringkat minat baca anak-anak dan remaja di Indonesia mulai mengalami penurunan karena mereka cenderung lebih sering menghabiskan waktunya untuk melihat sosial media dan bermain game. Kemudian, salah satu penyebab dari penurunan tersebut yaitu kurangnya sarana dan prasarana berupa buku-buku bacaan sehingga generasi milenial jarang untuk dikenalkan dengan kegiatan membaca di luar sekolah. Hal ini berdampak pada stigma individu yang memandang bahwa membaca akan sangat membosankan, merepotkan, dan tidak menyenangkan untuk dilakukan sehari hari (Herlina, 2013).[4]
Â
Berikut adalah ciri-ciri per-kembangan berpikir remaja pada umumnya :
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan
Tidak sedikit remaja yang dengan mudah menjustifikasi tentang kebenaran atau kekeliruan yang diterimanya melalui informasi yang dianggapnya benar. Dalam hal ini, secara tidak langsung, remaja telah beradu dengan pikirannya sendiri. Jika hal tersebut dibiarkan, dalam artian tidak mau menerima informasi lainnya yang sudah tentu kebenarannya, maka pola pikirnya pun akan terbentuk sesuai dengan keyakinan akan informasi tersebut.
Â
Mampu merumuskan perencanaan strategis atau pengambilan keputusan