Literasi adalah hal yang sering dibicarakan, terutama di zaman sekarang di mana literasi menjadi sangat penting. Ini karena literasi memiliki peran besar dalam kehidupan masyarakat dan dapat memengaruhi kemajuan suatu negara. Sebuah negara dianggap maju jika penduduknya memiliki kemampuan literasi, yang pada dasarnya mencakup keterampilan membaca dan menulis.
Kemampuan literasi sendiri kini memiliki banyak arti, tetapi pada dasarnya mencakup keterampilan membaca dan menulis. Perkembangan teknologi yang pesat juga memengaruhi konsep literasi, dengan munculnya istilah seperti literasi informasi, literasi media, literasi komputer, dan literasi mata pelajaran. Meskipun istilah-istilah ini berbeda, intinya tetap pada pentingnya keterampilan membaca dan menulis.
Secara tradisional, literasi dianggap sebagai kemampuan membaca dan menulis, yang berarti seseorang dianggap literat jika bisa membaca dan menulis atau tidak buta huruf. Namun, seiring berjalannya waktu, konsep literasi menjadi lebih kompleks, mencakup keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Definisi literasi juga semakin luas, melibatkan berbagai bidang penting lainnya.
Remaja itu bagian dari masyarakat, dan mereka punya peran penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Saat masa remaja, kita mengalami perubahan besar dalam pikiran dan perasaan. Nah, perubahan ini dipengaruhi banget sama lingkungan sekitar kita. Kalo nggak diperhatiin atau dibimbing dengan baik, perubahan ini bisa bikin kita jadi nggak sesuai sama aturan dan nilai-nilai yang ada di masyarakat kita.
Jadi, biar remaja bisa mengatasi perubahan ini, pemerintah mendorong pelajaran literasi. Tujuannya supaya remaja bisa lebih paham dan pintar, baik dari segi pikiran maupun perasaan. Jadi, mereka bisa berperan dengan baik dan berhubungan sosial yang positif di masyarakat (Mussen C. K., 1969).[1]
Â
Perubahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perluasan penggunaan literasi, perkembangan teknologi informasi, dan perubahan dalam pemahaman konsep. Perubahan konsepsi literasi ini telah terjadi setidaknya dalam lima generasi. Adapun kelima generasi perkembangan literasi tersebut adalah sebagai berikut. (Deswita, 2006)[2]
Â
- Masa perkembangan awal.
Literasi saat ini adalah kemampuan menggunakan bahasa dan gambar secara kreatif untuk membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, dan berpikir kritis. Fungsinya adalah menghubungkan individu dengan masyarakat, menjadi alat penting untuk pertumbuhan dan partisipasi aktif dalam masyarakat demokratis.
Â
- Masa perkembangan kedua.
Saat ini, konsep literasi dikarakteristikkan oleh pandangan yang menghubungkannya dengan situasi sosial dan budaya. Ini mengartikan literasi sebagai praktik sosial serta prestasi berpikir yang tidak terlalu rumit.