Mungkin beberapa orang merasa sistem penerimaan mahasiswa baru di PTN melalui SNBP dan SNBT ini adil karena memberikan peluang lebih banyak kepada siswa berprestasi, sementara yang lain mungkin merasa ini dapat mengabaikan aspek lain seperti bakat dan potensi non-akademis. Hal ini penting untuk memahami bahwa setiap sistem memiliki kelebihan dan kelemahan, dan diskusi terbuka bisa membantu memperbaiki atau memperbarui sistem tersebut.
Penerapan kebijakan SNBP dan SNBT di tahun sekarang juga memberikan sedikit tekanan dan flesksibilitas. Tekanan yang dapat dilihat dari kuota penerimaan yang semakin sedikit dan kebijakan baru yang membuat “LULUS” nya SNBP sudah tidak bisa diganggu gugat. Tapi disisi lain, fleksibilatas yang diberikan dilihat dari jalur SNBT.
Karena pada tahun sekarang para Peserta Jalur SNBT sudah diperbolehkan memilih maksimal empat program studi yang terdiri dari dua pilihan Program Akademik (Sarjana) dan dua pilihan Program Vokasi (Diploma Tiga dan Diploma Empat/Sarjana Terapan). Dalam hal ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam proses penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Perubahan tersebut mencakup batasan kuota, jalur seleksi, dan fleksibilitas dalam memilih program studi.
Perubahan kebijakan SNBP dan SNBT mencerminkan upaya untuk menyeimbangkan antara menilai prestasi akademik dan memberikan kesempatan kepada siswa dengan potensi dan bakat non-akademis. Meskipun terdapat tekanan dengan berkurangnya kuota pada SNBP, fleksibilitas pada SNBT memberikan alternatif yang lebih luas bagi calon mahasiswa. Diskusi terbuka dan evaluasi terus-menerus diharapkan dapat meningkatkan keadilan dan efektivitas dalam sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru di PTN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H