Banyak nyawa yang melayang dalam mewujudkan sebuah Negara Korea Selatan yang lebih Demokratis, hal ini pun berbuah manis dengan selepas pemerintahan yang otoritarian ini Korea Selatan telah dipimpin oleh pemerintahan yang berbasis kekuatan sipil dan munculnya gerakan pekerja serta kemunculan partai demokrasi Korea yang baru.
Sebagai tambahan bahwa pemerintahan yang otoritarian yang semena-semena ini tidak akan membuahkan hasil yang baik jika Masyarakat negaranya tidak dilibatkan maupun diberi kesempatan untuk berbicara demi mengkritisi pemerintahan.
Dengan demikian sebagai negara demokrasi, pemimpin harus memberikan kebebasan untuk menyatakan pendapat terhadap rakyat, memberikan perlindungan konstitusional, pendidikan kewarganegaraan, dan badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
Pramisti, Nurul Qomariyah. “Kisah Taksi Kuning Dan Pembantaian Mahasiswa Gwangju 1980.” Tirto.id, 5 Oct. 2017, tirto.id/kisah-taksi-kuning-dan-pembantaian-mahasiswa-gwangju-1980-cxNZ. Accessed 11 Oct. 2022.
Nur, Putri Chandra Alvin. “GERAKAN DEMOKRATISASI GWANGJU DALAM FILM a TAXI DRIVER : KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA.” Etd.repository.ugm.ac.id, 2019, etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/172351. Accessed 11 Oct. 2022.
izatullah. PERISTIWA GWANGJU 1980 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN DEMOKRASI KOREA SELATAN. 26 Aug. 2019, p. 37.
reomit. “KEJADIAN DI GWANGJU TAHUN 1980... APA YANG TERJADI DI SANA!?” Www.youtube.com, 21 July 2021, youtu.be/s7L1oNB42oQ.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H