Pada tanggal 11 Juli 2023 Universitas Airlangga Surabaya menerjunkan sejumlah mahasiswa ke berbagai desa yang ada di Jawa Timur, salah satunya yaitu di kota Kediri tepatnya di desa Panjer Kecamatan Ploso Klaten. Penerjunan mahasiswa tersebut bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam bermasyarakat, menerapkan teori yang telah didapat di fakultas masing masing. Tiap kelompok yang diterjunkan terdiri dari 10 mahasiswa dengan 8 mahasiwi dan 2 orang mahasiswa yang berbeda fakultas serta prodi. Tiap kelompok yang diterjunkan tersebut diharapkan memiliki program kerja secara tersruktur dan terperinci yang diawasi langsung oleh LPPM ( Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Univirsitas Airlangga Surabaya serta pada tiap kelompok tersebut diberikan sejumlah dana untuk menunjang kelancaran setiap program kerja pada kelompok tersebut dalam kurun waktu 25 hari.
Setelah hari pertama penerjunan kelompok tersebut melakukan kunjungan serta kunjungan ke balai desa untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada di desa tersebut. Salah satu permasalahan yang ada di desa tersebut yaitu pernikahan dini pada anak di bawah umur. Jumlah kasus pernikahan dini di Indonesia pada 3 tahun terakhir mengalami peningkatan sebanyak 386 kasus. Salah satunya terjadi pada desa Panjer kecamatan Ploso Klaten kabupaten Kediri Jawa Timur. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman pola pikir masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan karena keterbatasan biaya yang ada sehingga memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan.
Hari Selasa, 18 Juli 2023 Mahasiswa KKN Universitas airlangga yang diterjunkan di desa Panjer kecamatan Ploso Klaten kabupaten Kediri melakukan kegiatan sosialisasi di MTs dan MA Sunan Ampel terkait dengan tingginya kasus pernikahan dini.Â
Tujuan dilakukannya sosialisasi ini yaitu untuk membuka pola pikir masyarakat mengenai pentingnya pendidikan sehingga dapat mengurangi angka kenaikan pernikahan dini. Sebelum dan setelah penyampaian materi mengenai pernikahan dini dilakukan pengerjaan pre test dan post test untuk mengetahui seberapa paham mengenai materi yang telah di paparkan. Serta dilakukan sesi tanya jawab mengenai seputar pernikahan dini.Â
Sosialisasi pernikahan dini berhasil dilaksanakan, dengan antusiasme siswa siswi MTs dan MA Sunan Ampel yang tinggi. "Pemaparan materi kali ini sedikit membuka pola pikir murid MTs dan MA Sunan Ampel dan tidak sedikit dari mereka yang antusias terhadap materi yang kami bawakan" ujar bapak Ahmad Zulfan Nasuha, sebagai kepala sekolah MTs Sunan Ampel.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H