Toko Merah di Kota Tua Jakarta merupakan bangunan bersejarah dan juga bangunan cagar budaya. Berlokasi di Jalan Kali Besar Barat No.11, Pinang Siang No.3, Roa Malaka, Jakarta Barat ini menjadi salah satu bangunan tertua yang sering dijadikan spot foto. Bangunan ini sempat kosong, namun kembali menjadi perhatian setelah dijadikan kafe dengan konsep vintage.
Jika Anda sering berkunjung ke Kota Tua, Anda pasti pernah melihat bangunan berwarna merah yang berada di sekitar jalan di Kota Tua Jakarta. Ciri khas dinding berwarna merah menjadi petunjuk dari Toko Merah. Bangunan dengan arsitektur campuran Belanda dan Cina ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik.
Sejarah Toko Merah
Bangunan ini awalnya dibangun pada tahun 1730 oleh seorang Belanda bernama Gustaaf Willem van Imhoff sebagai kediaman pribadi. Pada awalnya, bangunan ini disebut sebagai “Rumah Besar”. Kemudian bangunan ini diubah menjadi kantor administratif oleh Gubernur Jenderal Baron van Imhoff.
Pada tahun 1808, bangunan ini kemudian menjadi markas bagi Badan Perwakilan Rakyat Daerah (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) selama pemerintahan Daendels. Selanjutnya, pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels, gedung ini dikenal sebagai “Logegebouw” dan juga menjadi tempat pertemuan sosial bagi kelompok elit.
Setelah perubahan kepemilikan dan penggunaan yang berbagai macam, pada awal abad ke-20, bangunan ini diubah menjadi tempat usaha oleh seorang pedagang Tionghoa bernama Oei Tiong Ham. Ia memberikan cat merah pada bangunan, dan sejak saat itulah tempat tersebut dikenal sebagai “Toko Merah”.
Toko Merah kemudian menjadi toko perhiasan, galeri seni, dan tempat pertemuan bagi para seniman. Selama Perang Dunia II, bangunan ini dijadikan kantor pusat oleh pasukan Jepang. Setelah kemerdekaan Indonesia, Toko Merah pernah digunakan sebagai kantor pos dan telekomunikasi.
Hingga akhirnya Toko Merah ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 1993 dan dimiliki oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) pada 19 Juni 2003. Sebelumnya, Toko Merah juga sempat memiliki kafe namun tidak bertahan lama.
Toko Merah Setelah Direstorasi
Setelah lama kosong dan diabaikan, bangunan Toko Merah kembali menjadi perhatian setelah sebagian ruangan nya dijadikan kafe Rode Winkel. Kafe ini tetap mempertahankan eksterior dan interior bangunan khas Belanda. Terdapat pintu-pintu yang besar, jendela besar, lampu gantung, tangga yang menjadi icon dari Toko Merah, dan lukisan dinding.
Selain itu, terdapat furniture seperti lemari besar yang terdapat di bagian dekat pintu, kursi dan meja yang masih terbuat dari kayu. Pada bagian langit-langit dan dinding-dindingnya juga masih mempertahankan susunan kayu-kayu besar dan batu bata yang masih terlihat sehingga menambah kesan yang otentik.
Di bagian kafe, pengunjung dapat memilih untuk menempati ruangan ber-AC atau tidak ber-AC. Selain itu, pengunjung juga dapat memanfaatkan fasilitas seperti wifi dan toilet yang cukup bersih. Walaupun hanya memakai sebagian ruangan, pengunjung tidak perlu khawatir karena tersedia banyak meja dan kursi.
Kafe yang baru dibuka pada 1 November 2023 ini mengusung konsep coffee house dengan lebih mengedepankan kopi dan masakan nusantara. Pengunjung tidak perlu khawatir dengan cita rasa makanan maupun minuman nya. Dengan harga yang sangat affordable, pengunjung dapat menikmati minuman maupun makanan sambil nongkrong atau bekerja (WFH).
Tidak hanya kopi, kafe ini juga menyediakan menu minuman seperti ice blend maupun jenis-jenis teh lainnya seperti leci tea dan masih banyak lagi. Untuk harga minuman mulai kisaran Rp 20 ribu hingga Rp 44 ribu. Sementara untuk makanan, kafe ini menyediakan hidangan khas nusantara seperti mie goreng kampung, nasi goreng kampung, nasi goreng buntut, ikan dori sambal matah, dan masih banyak lagi. Untuk harga makanan kisaran Rp 38 ribu hingga Rp 83 ribu.
Kafe ini buka setiap hari mulai jam 10.00-22.00 WIB (Weekday) dan 07.00-22.00 WIB (Weekend). Tempat ini sangat cocok bagi Anda yang tertarik akan tempat-tempat bersejarah maupun yang sekedar ingin nongkrong menikmati suasana Kota Tua sambil berfoto-foto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H