Pada tanggal 12 Desember 2023, Indonesia menyaksikan debat perdana calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pilpres 2024. Acara tersebut membuka pintu bagi generasi Z dan pemilih pemula untuk memahami visi dan misi setiap calon. Melalui keenam segmen debat, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo menyampaikan pandangan mereka tentang isu-isu krusial yang dihadapi bangsa ini. Berikut adalah analisis menyeluruh dari perspektif generasi Z dan pemilih pemula.
 1. Pemberian Makna pada Visi dan Misi (Segmen 1): Segmen pertama membahas visi, misi, dan program kerja masing-masing paslon. Anies Baswedan mengkritik pemerintahan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan menekankan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Prabowo Subianto fokus pada pelayanan publik, perlindungan kelompok rentan, dan ajakan untuk berbuat kebaikan demi rakyat. Ganjar Pranowo membawa perhatian pada minimnya fasilitas kesehatan dan permasalahan akses internet. Generasi Z, yang cenderung mencari pemimpin inklusif dan progresif, menilai kritik Anies terhadap pemerintahan sebagai refleksi keinginan akan keadilan. Prabowo, dengan fokus pada pelayanan publik, menarik pemilih pemula yang ingin melihat pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat. Ganjar Pranowo, dengan sorotan pada pelayanan kesehatan dan akses internet, menggambarkan pemimpin yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat.
 2. Pendalaman Visi dan Misi (Segmen 2 dan 3): Segmen kedua dan ketiga membawa penonton lebih dalam ke dalam visi dan misi setiap calon. Prabowo membahas konflik HAM di Papua dan menciptakan gambaran bahwa solusi memerlukan pendekatan multifaset. Ganjar menekankan perlunya dialog dalam menangani krisis HAM di Papua dan memberikan perhatian khusus pada kelompok rentan. Generasi Z dan pemilih pemula, yang cenderung analitis, memandang solusi konkret terhadap masalah kompleks sebagai tanda kematangan seorang pemimpin. Kejelasan visi dalam menanggapi isu-isu sensitif seperti konflik HAM di Papua menjadi kunci dalam menarik simpati generasi muda.
3. Tanya Jawab Antar Paslon dan Sanggahan (Segmen 4 dan 5): Segmen keempat membawa pertanyaan kontroversial dari Anies kepada Prabowo, terkait putusan eks Ketua MK yang menguntungkan Gibran Rakabuming Raka. Prabowo menegaskan legalitas putusan tersebut. Segmen kelima melibatkan tanya jawab antar paslon dan pertanyaan sulit terkait pelanggaran HAM dan peristiwa kontroversial lainnya. Generasi Z, yang terbiasa dengan akses informasi instan dan kritik terbuka, mengapresiasi ketegasan Prabowo dalam mempertahankan posisinya. Pertukaran antar paslon menunjukkan kepada pemilih pemula dan generasi Z bahwa integritas dan kejujuran dalam menjawab menjadi kunci dalam menarik hati pemilih muda. Â
4. Pernyataan Penutup (Segmen 6): Segmen penutup menjadi momen penting bagi generasi Z dan pemilih pemula untuk merangkum keseluruhan debat. Anies menekankan potensi Jakarta yang dapat diatasi melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Prabowo menegaskan komitmennya pada pelayanan publik dan keadilan, sementara Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya kolaborasi dan partisipasi masyarakat. Dari pernyataan penutup, generasi Z mencari kesan terakhir dan pesan kunci dari setiap calon. Anies menampilkan gambaran solutif dan sinergis, Prabowo menekankan kepentingan rakyat, dan Ganjar menyoroti peran partisipatif masyarakat.Â
5. Perspektif Lingkungan dan Perubahan Iklim: Anies Baswedan membahas upaya mengatasi polusi udara di Jakarta, menarik perhatian generasi Z yang sangat peduli terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim. Generasi ini mencari tindakan nyata dan solusi berkelanjutan dari pemimpin masa depan. Pandangan tentang keberlanjutan dan perlindungan lingkungan menjadi penting dalam menarik generasi Z. Solusi Anies mengenai polusi udara menciptakan gambaran bahwa pemimpin dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perbaikan lingkungan.Â
6. Isu Hak Asasi Manusia (HAM) dan Kritik Terhadap Pemerintah (Segmen 3): Segmen ketiga menggali isu-isu sensitif seperti pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, dan perlindungan HAM. Pemimpin diharapkan memiliki solusi konkret dan berbasis fakta. Pertukaran pandangan antar calon mengenai HAM dan peran partai politik menunjukkan kompleksitas dinamika politik Indonesia. Pemilih pemula dan generasi Z cenderung mencari pemimpin yang dapat berkomunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.Â
7. Dialog Publik dan Peran Partai Politik (Segmen 2, 3, dan 6): Isu peran partai politik dan dialog publik menjadi sorotan dalam segmen penguatan demokrasi. Generasi Z ingin melihat partisipasi mereka diakui dan dihargai dalam pembentukan kebijakan. Pertukaran antara Prabowo dan Anies mengenai peran partai politik mencerminkan kompleksitas dinamika politik. Pemilih pemula dan generasi Z cenderung mencari pemimpin yang dapat bekerja sama dengan berbagai kelompok masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.Â
8. Keberlanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pernyataan Penutup - Segmen 6): Dalam pernyataan penutup, setiap kandidat mencoba merangkum visi dan misi mereka. Anies menekankan potensi Jakarta yang dapat diatasi melalui pendekatan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Prabowo menegaskan komitmen pada pelayanan publik dan keadilan, sementara Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya kolaborasi dan partisipasi masyarakat. Generasi Z dan pemilih pemula mencari indikasi keseriusan kandidat dalam mencapai keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Pernyataan penutup menjadi penentu kesan akhir dan harapan terhadap kepemimpinan masa depan.Â
9. Teknologi dan Transformasi Digital (sepanjang segmen): Generasi Z, yang tumbuh dengan teknologi, memperhatikan cara setiap calon menghadapi transformasi digital. Anies, dengan penekanan pada akses internet, mencerminkan pemahaman akan pentingnya konektivitas digital dalam meningkatkan akses informasi dan pendidikan. Prabowo, dengan fokus pada pelayanan publik, menggambarkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan efisiensi administratif. Ganjar Pranowo, dengan menyoroti permasalahan akses internet, menunjukkan kesadaran akan kesenjangan digital yang perlu diatasi. Pemilih pemula dan generasi Z mencari pemimpin yang memiliki visi jelas tentang penggunaan teknologi untuk memajukan negara. Kemampuan calon dalam memahami dan mengatasi tantangan transformasi digital akan menjadi pertimbangan penting bagi mereka.Â
10. Tanggapan terhadap Krisis Kesehatan (melalui segmen 1 dan 2): Pandemi COVID-19 memberikan ujian nyata bagi kemampuan setiap calon dalam menangani krisis kesehatan. Anies Baswedan menyoroti pentingnya kolaborasi dan koordinasi antara pemerintah dan masyarakat. Prabowo Subianto menekankan perlindungan kelompok rentan, dan Ganjar Pranowo membawa perhatian pada minimnya fasilitas kesehatan. Generasi Z, yang merasakan dampak langsung dari pandemi, menilai respons calon terhadap krisis kesehatan sebagai indikator kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan mendatang. Kemampuan calon dalam merumuskan kebijakan kesehatan yang efektif dan menyediakan sumber daya yang cukup menjadi faktor penentu dalam pandangan generasi ini.Â