Mohon tunggu...
Celia Retnoningrum
Celia Retnoningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hallo! Saya merupakan Mahasiswi Sosiologi Semester 3. Saya sangat tertarik dengan isu kesehatan mental serta kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Teori Konflik Lewis A. Coser (1913 - 2003)

5 Oktober 2023   20:54 Diperbarui: 5 Oktober 2023   21:25 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menginjak di bangku kuliah merupakan suatu hal yang sangat saya ingin kan. Karena saya memutuskan untuk gap year satu tahun setelah lulus sekolah. Selama satu tahun berhenti saya memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu. Waktu pun berlalu, di bangku kuliah ini saya mendapatkan pengalaman serta relasi baru. Semangat untuk belajar dan mengeksplor dunia perkuliahan dimulai. Sebagai mahasiswa baru saya tidak ingin membuang waktu begitu saja. Saya memulai untuk mengikuti organisasi, komunitas, seminar serta kegiatan lainnya. Satu bulan yang lalu saya mengikuti kegiatan kepemudaan yang diadakan oleh pemuda wilayah Yogyakarta. Kegiatan tersebut  terdiri dari 50 peserta yang berasal dari 14 kemantren kota Yogyakarta. Dalam kegiatan tersebut tidak hanya dibekali pelatihan saja akan tetapi terdapat kompetisi dalam bentuk kelompok. Saya beserta kelompok saya berdiskusi untuk Menyusun tema serta kegiatan yang akan di lomba kan. Di dalam berdiskusi sempat terjadi konflik karena adanya perbedaan pendapat. Hal tersebut lantaran tema yang sudah matang diganti tema yang lain. Setelah melewati perdebatan yang Panjang tibalah saat nya untuk kompetisi. Kompetisi di mulai dan akhir nya kelompok saya mendapatkan juara harapan satu. Berdasarkan pengalaman saya, hal ini merupakan contoh tentang teori konflik yang dikemukakan oleh Lewis A. Coser. Teori tersebut menyatakan bahwa dari konflik tidak hanya suatu hal yang mengakibatkan perpecahan. Akan tetapi dapat dilihat dari potensi positif yang dapat membentuk bahkan mempertahankan suatu struktur kelompok. Dalam pengalaman ini saya termasuk dalam konflik non-realistis. Saya mengetahui teori konflik Lewis A. Coser dari jurnal  Teori Konflik Sosiologi Klasik Dan Modern penulis M. Wahid Nur Tualeka. Di dalam jurnal ini dijelaskan berbagai pandangan teori konflik dari berbagai tokoh. Teori konflik sendiri adalah teori yang menyatakan bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai yang mengarah pada perubahan, melainkan terjadi melalui konflik yang mengarah pada kompromi yang berbeda dengan kondisi awal.[1] Dalam pemahaman saya mengenai teori konflik yang di cetuskan oleh Lewis A. Coser terdapat perbedaan dengan teori konflik lainnya. Coser menyatakan bahwa konflik dapat mempertahankan suatu identitas kelompok. Menurut pemahaman saya teori konflik yang dicetus kan oleh Coser terdiri dari dua bagian yaitu, konflik realistis dan konflik non realistis. Konflik realistis adalah konflik yang berasal dari kekecewaan terhadap  tuntutan spesifik yang muncul dalam suatu hubungan. Serta perkiraan  mengenai manfaat yang mungkin di dapatkan pada objek yang dianggap mengecewakan. sebagai contoh : Demo mahasiswa mengenai penurunan UKT. Selanjutnya mengenai konflik non realistis sendiri adalah konflik yang muncul bukan karena adanya tujuan bersaing, akan tetapi untuk meredakan pertentangan. Sebagai contoh : Sepasang suami istri yang sedang ada masalah. Mereka memilih untuk mempertahankan pernikahan dengan cara berdamai daripada bercerai.

Sepengetahuan saya teori konflik diperkenalkan oleh filsuf dari Jerman yaitu Karl Marx. Dalam gagasan nya Marx melihat adanya suatu bentuk pertentangan. Konflik yang terjadi di Masyarakat karena ada kelompok yang berkuasa dan dikuasai. Karl Marx sendiri lahir 5 Mei 1818, Trier, Jerman. Kemudian terdapat teori konflik Lewis A. Coser. Coser sendiri lahir pada tanggal 27 November 1913, di Berlin, Jerman. Teori Lewis A. Coser banyak di pengaruhi oleh George Simmel, Karl Marx, Max Webber, Emil Durkheim. Karya terkenal dari Coser adalah The Function Of Social Conflict. Teori konflik muncul di latar belakangi oleh kondisi inlektual, sosial dan politik pada masa itu. Coser merespon kondisi intelektual yang dominasi pemikiran teori struktural fungsional dari Talcot Parsons dan Robert K. Merton. Coser menolak pandangan mayoritas sosiolog Amerika yang bias terhadap konsep dan fungsi konflik sosial. Menurut Coser, konflik tidak selalu merusak sistem yang ada. Konflik juga tidak selalu tentang disfungsi, disintegrasi. Akan tetapi konflik memiliki dampak positif yang bermanfaat pula.[1] Selanjutnya saat Coser mengembangkan teori fungsi konflik sosial ini. Masih terdapat pengaruh anti-semitisme atau prasangka rasial, dan sering terjadi peperangan antar bangsa. Kemudian hal tersebut merangsang nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Sehingga mengakibatkan minim nya kebebasan bagi orang Jepang-Amerika di Amerika Serikat. Berbagai konflik lain yang termasuk dalam analisis Coser meliputi konflik antar kelompok dan solidaritas kelompok. Coser tidak takut menulis kritik tentang politik dan moral masyarakat. Ia menanggapi intoleransi McCarthy pada tahun 1950-an, dia dan temannya Irving Howe mendirikan jurnal radikal anti kemapanan  Dissent. Kemudian diterbitkan secara berkala di jurnal. 

Selanjutnya berdasar kan informasi yang saya pahami. Dapat disimpulkan bahwa, teori konflik Coser merupakan teori modern. Teori tersebut tidak berfokus pada pertentangan atau pertikaian. Akan tetapi melihat dari hal yang positif, berbeda dengan teori konflik yang sebelumnya. Kemudian Coser juga mengintegrasi kan dua teori, yaitu teori fungsional structural dengan teori konflik. Oleh karena itu, teori konflik yang dikembangkan Coser disebut Fungsionalisme Konflik Sosial

Sumber : 

[Khusniati Rofiah, "Dinamika Relasi Muhammadiyah Dan NU Dalam Perspektif Teori Konflik Fungsional Lewis A. Coser," Kalam 10, no. 2 (2017): 469, https://doi.org/10.24042/klm.v10i2.10.]

[Tualeka, "Teori Konflik Sosiologi Klasik Dan Modern.]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun