Misalnya, berapa banyak handuk tersedia? Apakah sprei, bantal sesuai standar? Ada sarang laba-laba di kamar? Apakah tembok kamar bersih? Ketel bersih?
Pertanyaan in standar, baku dan sangat detail. Duty manager pun harus membersihkan debu dengan cara menyapunya dengan telapak tangan. Masih berdebu atau sudah bersih?
Koridor harus dicek, halaman hotel, tong sampah, toilet di lobi, restoran, gym, spa. Tugas ini estafet dari DM terdahulu, yang dimulai pukul 07:00 pagi hingga pukul 07:00 pagi hari berikutnya.
Keluhan Pak Reno langsung ditanggapi para hotelier. Gerak cepat tim housekeeping mengosongkan kamar selama 2 hari.
Jendela dibuka, lemari dibuka, kamar disemprot pest control, celah AC dibersihkan, karpet dicuci termasuk tempat tidur diberi perhatian ekstra.
Sedemikian cermatnya hotel merawat kamar agar selalu higienis. Tak main-main, kamar yang jorok, hukumannya muncul dari netizen di media sosial. Rating pun anjlok. Hotel dipandang sebelah mata.
Tamu pun wajib menjaga kebersihan kamar. Jika tidak, hal ini menjadi catatan pihak hotel suatu hari kelak apabila Anda check-in kembali.
Seperti video unggahan staf hotel di Bali karena joroknya grup dari luar negeri ketika menginap di hotel berbintang. Jangan sampai terulang. Ini sangat memalukan.
Kebersihan di hotel harus menyeluruh agar tikus, insekta tidak menyebar.
Di lobi, lantai bersih nan mewah, koridor yang dilapisi karpet tampak bersih dan wangi, tiba di kamar, ruangan bersih nan nyaman menyambut Anda.