Ah, masa sih ada tikus di hotel?
Tikus, kecoa, laba-laba, lalat, tungau, kutu busuk, semut, nyamuk agar tidak berkembang biak mesti dibasmi.
Si pengerat lain lagi, menyelinap lincah dari tempat lembab, gelap, lalu lenggak lenggok ke dapur yang berantakan, jorok.
Tikus tak gentar berlarian ke atap lantai 29. Sekalipun di lantai tertinggi, mereka senang saja. "Gruuk...gruuk...gruukk," suaranya gerudukan di atap ketika rapat berlangsung di Roof Top. Ah, malunya.
Hotel baru, hotel lawas, tempat kesukaan hewan pengerat dan insekta itu. Jika dibiarkan, kamar tak lagi nyaman untuk dihuni. Sungguh ini hal penting yang perlu ditangani serius.
Kutu busuk, kecoa, tikus, ada dimana-mana, di kamar, rumah, sekolah, rumah sakit, mal, bioskop termasuk hotel. Kita kadang tak paham dari mana si kutu muncul.
Koper Anda yang telah melanglang buana di bagasi pesawat antar negara, antar pulau, antar kota, sejauh itu koper sempat mendarat di berbagai tempat.
Koper-koper yang jarang kena sentuhan air, tidak dirawat, menjadi tempat persembunyian kutu busuk, mengendap di sudut koper berbahan kain, di ritsleting, bahkan di sela-sela roda.
Nyaris tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Kutu ini berkembang biak sangat cepat lalu menyebar ke tempat tidur, karpet, sofa, gorden. Orang bule menyebutnya bedbugs.
Kondisi kamar yang cocok untuknya menjadi rumah pelarian. Karena itu setiba di kamar, tamu dilarang menaruh apalagi membuka koper di atas tempat tidur.