Setelah ditunjukkan video si kutu berdurasi 9 detik itu, barulah saya percaya. Tampak kutu menuju tembok kamar. Pasti ada telur-telurnya di sana, tapi entah dimana.
Housekeeping langsung memburu asal kutu. Tak ditemukan!
Saya tak habis-habisnya membujuk dan meyakinkan agar tetap tinggal.
Tak lama ada titik terang. Pak Reno bersedia pindah kamar. Kamarnya kini di nomor #510, lantai keramik nan kinclong. Dilengkapi pantri dan kamar ekstra bila ada keluarganya datang.
Keluhan tamu karena kutu busuk, tikus, kecoa, laba-laba di kamar, memang jarang terjadi tapi ada saja komplain muncul.
Walau tamu jarang menyampaikan langsung, terlanjur ilfeel. Biasanya tamu bercerita ketika sudah berada di hotel tetangga.
Halnya Reno, ia menyampaikan keluhan dengan simpatik.
"Hati-hati" dengan koper Anda
Hewan pengerat, insekta, muncul dari kamar yang traffic-nya sangat luar biasa. Tamu datang dan pergi, keluar masuk kamar, tak berjeda. Karena itu proses pembersihan yang kurang maksimal mengakibatkan munculnya hewan dan insekta yang mengganggu kenyamanan.
Bagi sebagian orang, satu kutu bisa dianggap sepele, tapi tidak bagi Pak Reno. Ada seorang kawan lari terbirit kala melihat cicak. Kakakku kabur kalau melihat kecoa tapi rileks aja saat laba-laba jatuh didekatnya.
Komplain hebat terjadi sebab pihak hotel lengah. Tetiba ada kaki laba-laba di sudut atap, ada bayi tikus di lemari.