Itulah tugasku, meraup cuan sebanyak-banyaknya.
Gegara listrik padam
Hari demi hari dilalui dengan kesibukan. Suatu hari Pak Reno yang baru kukenal berencana merayakan pesta pernikahan kakaknya.
Ia beserta 5 kerabat yang akan mengurus acara penting ini. Pak Reno pelanggan loyal, ia akan berkunjung sekaligus inspeksi ballroom.
Tak ragu atas penjelasanku, ia langsung membayar deposit sebesar 25% untuk pemesanan 500 orang. Pesta akan diadakan 6 bulan mendatang.
Tujuh hari sebelum pesta, pembayaran lunas. Hati lega.
Tiba tanggal pesta, saya menyapa Kak Dina, calon pengantin, kakaknya Reno. Pak Bupati, sang paman pun hadir.
Empat baris prasmanan tersedia dengan makanan tambahan sate ayam, siomay, zuppa soup, dim sum. Ada juga makanan tradisional. Diakhiri chocolate fountain, es krim, mango pudding, tiramisu dan jajanan pasar.
Di sudut pelaminan, tampak hiburan 3 pemain musik dengan seorang penyanyi wanita bersuara merdu.
Aduhai meriahnya pesta pernikahan putri pertama ini.
Tetiba, suasana senyap, 5 detik kemudian suara gemuruh lanjutan.
"Aduh, ada apa ini?" tanya Reno setengah teriak.