Setelah membaca tulisan Kompasianer Rudy Gunawan "Ini 12 Tips Menginap di Kamar Hotel Berhantu" , saya melamun 13 detik.
Kasihan jika tak dibalas segera karena hantu-hantu itu telah menjadi kolega sejak pertama bekerja. Kala saya masih unyu-unyu.
Selama berkelintaran di berbagai hotel, baik hotel anyar maupun lawas, mereka turut berkeliling.
Levelnya mirip di tim marketing. Mulai admin, sales executive yunior, senior hingga bos marketing.
Bedanya di keluarga hantu, level yang unyu-unyu selalu main di koridor, mengetuk-ngetuk pintu dari satu kamar ke kamar lain.
Makanya ada Omnya Pak Rudy yang diganggu. Sampai gak mau tidur sendirian di hotel. Ya, itulah dia yang kabur dari keluarga hantu.
Ada juga orok hantu yang minta ditimang-timang. Di kasih duit noban, ceban, sekali jenguk. Bawa boneka ke koridor, ke lobi. Kadang ketuk pintu kamar juga, pengin pipis katanya.
Kalau hantu ukuran remaja, rambutnya panjang, pakai daster putih. Biasanya susah diatur, kelintaran ke kamar-kamar yang jarang dibeli, saking mahalnya.
Nah kamar yang model begini, langsung penghuninya penuh gangguan. Hantu kangen pertemanan kan. Maklumlah usia remaja.
Yang terseram yaitu rajanya. Dia ngintip-ngintip ballroom, penthouse, presidential suite. Pokoknya area kunjungannya mewah.
Puluhan tahun di hotel akhirnya saya hapal tipe hantu dan keinginannya. Ternyata tak di dunia nyata, di dunia perhantuan pun mereka ingin populer.
Tapi masakan saya harus sales call? Ah, manja. Penginnya dikunjungi. Hantu aja, belagu!
Karena mereka bosan lihat tampangku, maka saya jarang diganggu. Para tamu yang doanya manjur juga tahan gangguan. Hantunya panas, lalu kabur.
Ada strategi tertentu untuk mengenal hotel berhantu. Jika anda check-in pastikan bertanya seperti yang Pak Rudy tulis.
"Saya minta kamar yang gak berhantu ya, Dek?"
Jika ada hantunya, si resepsionis akan tersenyum lalu saling memandang dengan teman sebelahnya.
Lain lagi dengan jawaban "Di sini aman kok, Bu." Ini setengah ngibul.
Ada juga yang menjawab "Saya pilihkan kamar yang dekat lift ya, Bu," dapat dipastikan si hantu lagi bobo-boboan di ujung koridor.
Memang sial kalau lagi check-in terus hotel fully booked. Raja dedemit kan terusik. Akhirnya kursi digeser, handphone dipindah ke kamar mandi.
Jurus ampuh menghilangkan dedemit itu, pakai aja tip dari Pak Rudy. Kalau manjur, syukur. Gak ampuh, tolong hubungi beliau di nomorya ya, mungkin beliau punya jurus sakti mandraguna penghilang dedemit.
Omong-omong tentang hantu, memangnya hampir semua hotel ada hantunya?
Menurut Mbah Wiro, pasti jawabannya ada. Dia kan dukun. Ada atau gak ada hantu, memangnya kenapa? Hotel laku terus kok. Apa lagi ada pesta diskon.
Sebagai apresiasiku pada Pak Rudy Gunawan, saya akan beri hadiah voucher menginap 2 malam di kamar berhantu.
Uji nyali? Ya, latihan dan uji coba 12 tip itu hehe..
Prok prok prok.....!
Para pembaca yang terhormat, sekian kabar dunia perhantuan. Terima kasih untuk tidak mempercayai sedikitpun dari tulisan ini.
"Non...non..."
"Ada apa Enah?"
"Dah sore, bangun!"
"Ealah, saya mimpi dikejar hantu lho, Enah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H