Kubuka surat itu. Isinya surat kenaikan gaji.
"Wow!"
Bahagia dan senang. Jumlahnya cukup besar bagiku. Jadi, efektif bulan berjalan, saya naik gaji. Horee...
Tiba di ruanganku, teringat Venty. Bagaimana dengan Venty? Apa dia naik gaji juga?
Iseng penuh selidik, saya melewati ruang bos. Dari balik tirai besi yang samar-samar itu, tampak Venty. Oh, hati menjadi sejuk.
Bulan berganti bulan. Waktu terus berjalan. Saya dan Venty sudah berlari kencang. Tak terasa setahun sudah kami jalani.
Bisnis bertambah pesat. Kata bos, sudah saatnya menambah staf. Tak kepalang tanggung, 2 staf di bagian business development.
Ada usaha, ada hasil. Ada jerih payah, ada kebahagian. Pengalaman itu sungguh sangat berharga.
Dahulu sejauh memandang hanya jalan buntu. Hanya terbayang kesukaran di pelupuk mata. Kini? Jalan itu ringan walau tersandung bebatuan.
Bila kesukaran menghadang, mental dilatih sekuat baja. Kala memanjat tebing terjal, terasa suntuk. Namun tiba di puncak, kesukaran bagai kerikil.
Rangkap tugas? Siapa takut! Ini yang perlu disiapkan:
a. Berdoa, mohon tangan Tuhan memimpin
b. Bersabar. Tidak mengeluh
c. Fokus. Kerjakan yang terbaik