Duh, kepala serasa meledak. Dari Senin menyongsong Senin. Akhir pekan waktu untuk rebahan. Tidak ke melancong, tidak juga shoping. Semua gegara Hilary?
Begitu pun Venty, kolegaku mendadak kurang fokus. Tetiba lupa ia menaruh handphone. Linglung. Gegara handphone ia ubek seluruh kantor.
Ya, kebaikan itu datang dari mana saja. Tanpa diduga seseorang mengangkat gawainya dan mengembalikan. Gawai tertinggal di toilet lantai 6. Kok bisa?
Katanya, setelah ngebut makan, ia ke toilet lalu kembali ke kantor di lantai 3. Untungnya gawai ditemukan staf kebersihan yang baik hati itu.
Sebulan berlalu, tak sabar menanti pengganti Hilary. Siapa penggantinya?
Suatu ketika, bos menyuruhku ke Bandung. Ada satu hotel lawas yang perlu penyegaran. Ya, tugasku memang menjadi dokter hotel-hotel sedemikian.
Caranya biasanya diberi antibiotik, dikirimkan instruktur senam, diinjeksi atau dibiarkan terbaring sementara untuk perawatan.
Begitulah cara kerja kami merawat hotel-hotel agar tetap sehat bernapas.
Seperti hotel di Bandung, hotel berbintang 4 itu berada di tengah kota. Lawas tapi masih terawat apik. Namun okupansi jauh di bawah rata-rata city occupancy.
Sang pemilik hotel panik, khawatir. Tersebab penurunan tingkat hunian telah 5 bulan berturut-turut. Ia memanggil konsultan agar memberi solusi.