Pernyataannya memang benar, ia senang jika saya membantu bisnisnya. Tak tanggung-tanggung, hingga mencarikan hotel di luar kota untuknya.
Kesempatan bagi Roy terbuka lebar. Selain businessman juga traveler. Jika tiba di bandara, ia kerap menginap di hotelku.
Kabarnya ia memiliki kamar di apartemen di kota itu. Tapi.... kenapa ia bermalam di hotel?
Siang itu, tanpa sengaja saya berpapasan dengan Roy di mall.
"Candy, my wife!"
Roy mengenalkan istrinya. Kami gobrol kesana kemari. Saya dan Candy mulai akrab.
Candy berparas ayu. Dari tampilannya, ia pasti rajin merawat tubuhnya. Olala, kulitnya pun mulus. Saat itu memakai jeans dan kemeja lengan pendek. Tampak serasi.
Seperti hari-hari sebelumnya, Roy minta dibuatkan reservasi kamar selama 2 malam.
"Kamarnya yang di ujung itu ya Ren," permintaan khusus darinya.
Tibalah tanggal check-in Roy. Seperti biasa, ia pun tak ingin disambut khusus.