"Ren, kenalkan ini Ibu Ruth." Kami bersalaman.
"Terima kasih Ibu Renita, selamat bergabung ya."
Sebelum meninggalkan lobi, dalam percakapan terakhir, ia mengucapkan sesuatu.
"By the way, saya Ruth, adik Mima. Masih ingat?"
"Oh," mulutku melebar. Hatiku kegirangan.
Owner hotel itu adik Mima yang sering diajak ke kantor. Ruth, gadis belia, lulusan sekolah perhotelan di Australia. Ia memimpin 152 karyawan hotel termasuk diriku.
Gaya kepemimpinannya sering dicontek para karyawan senior. Orang bilang ia masih bau kencur.
"Ren, aku harus ke Warnasari dulu. Pimpinan yayasan ingin jumpa katanya. Kalau ada apa-apa, telpon aja ya."
"Baik Bu," jawabku.
Saya memanggilnya Ibu. Panggilan terhormat.
Ruth berhubungan dengan banyak panti asuhan, panti jompo di kota itu. Tanpa banyak cakap, ia sendiri yang terlibat membantu tanpa mendelegasikan pada karyawan.