Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Inilah 5 Kriteria Bos Jempolan, Bos Idaman!

12 Juli 2021   13:57 Diperbarui: 15 Juli 2021   06:30 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bos jempolan takkan pelit menurunkan ilmu (ilustrasi Pixabay)

"Ah, you work not serious!" ujar bos, setiba di kantor.

Dampak terapi kejut ini memberi manfaat di kemudian hari kala saya memimpin tim marketing. Saya berprinsip, takkan buruk sangka sebelum paham masalahnya. 

Petik yang baik, buang yang buruk. Begitulah anak buah menghargai pemimpin (ilustrasi Pixabay)
Petik yang baik, buang yang buruk. Begitulah anak buah menghargai pemimpin (ilustrasi Pixabay)

Tahun berganti, bulan berputar. Nasib baik menuntun perjalanan karir di Ibukota. Kisah ini seakan baru saja berlalu kemarin sore.

"Saya tunggu hari Kamis nanti ya. Kalau saya sedang meeting, akan ditemani Renita," pesan Pak Reno general manager salah satu hotel di Jakarta.

Tiga hari berikutnya, saya tiba di Jakarta. Ibu Renita menyambutku. Hari itu, momen bersejarah sepanjang perjalanan karir. Saya menandatangani kontrak kerja di hotel berbintang 5.

Selama kurun 6 tahun saya bekerja di bawah kepemimpinannya. Pak Reno seorang yang cakap mendelegasikan pekerjaan kepada semua kepala departemen. Ia percaya, seluruh anak buah sanggup mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

Ada ubi, ada talas. Sebagai anak buahnya, hati dan pikiran menjadi tenteram dipicu ingin menunjukkan hasil terbaik. Pekerjaan terasa ringan sebab ia tak ragu mengajarkan ilmu kepada staf yang berpengetahuan cetek.

Pak Reno yang berdarah Indonesia Belanda, juga tak pernah jaim (jaga image), pun tidak gila hormat. Setiap staf menaruh hormat. Ia berkarisma. Apakah ia pemimpin berbakat?

5 Kriteria, cermin karakter jempolan

Selama berkarir dalam rentang waktu panjang, saya   melihat nyata beragam karakter serta perilaku dari figur bos jempolan.

Namun dari sekian banyak karakter pemimpin agar menjadi bos yang baik, terdapat 5 sikap dan karakter yang menopang keberhasilan:

1. Pemimpin yang bertakwa kepada Tuhan YME. Mereka yang berakhlak baik mudah mendapat tempat. Inilah sebagai fundamen ia berkiprah dalam keseharian di lingkungan pekerjaan.

Bos yang temperamental akan ditaklukkan oleh fundamen ini. Emosi yang meledak-ledak sebagai alat pengukur dalamnya kadar spiritual.

2. Mendidik anak buah. Jika hanya main perintah, setiap individu mampu melakukannya.

3. Senang berbagi metode memecahkan masalah. Tidak pelit menurunkan ilmu dan kecakapannya kepada anak buah. Ia merasa harus lebih pandai dari anak buah.

Tidak ingin pintar sendirian. jika anak buah pintar dan cakap menangani pekerjaan, ini akan meringankan dirinya.

Pribadinya terpicu untuk selalu mengembangkan diri (self development) sebab ia harus menguasainya sebelum menurunkan pada anak buah.

4. Mendelegasikan pekerjaan. Percaya yang akan dikerjakan anak buah karena hasil ajaran dan didikannya (transfer knowledge).

5. Perhatian terhadap anak buah.

Ketika kedua anak rawat inap karena demam berdarah, atasanku membesuknya. Kami senang sang bos menjenguk ke rumah sakit. Ia bahkan menyuruhku libur hingga anak sembuh.

Karena momen inilah, saya belajar bagaimana berempati menghadapi staf yang dilanda kesedihan atau masalah keluarga. Kehadirannya memberi rasa aman.

Setelah pensiun, anak buah akan berterima kasih akan pelajaran hidup yang diterima selama berkarir (ilustrasi Pixabay)
Setelah pensiun, anak buah akan berterima kasih akan pelajaran hidup yang diterima selama berkarir (ilustrasi Pixabay)

Jangan lakukan ini

Saya mengamati, tidak sedikit pemimpin jatuh dalam karirnya. Ada yang jatuh berkeping-keping, ada pula yang lambat laun integritas dan kredibilitasnya padam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun