Kesalahan yang sering terjadi, resepsionis lalai melihat nomor kamar pada sistem. Kisah ini bukan disebabkan kualitas kunci kamar yang buruk tetapi murni kelalaian petugas hotel.
Begitulah, meski sistem canggih tapi jika operator lalai akan menghambat kelancaran aktivitas.
Lain lagi pengalaman Andre. Hari kedua menginap di Hotel Celeste, selepas makan pagi Andre bergegas kembali ke kamar. Selama sarapan, kunci ditaruh di kantong bajunya.
Setiba di depan pintu kamarnya, kunci kamar macet. Pintu tak dapat dibuka. Ia kembali ke resepsionis meminta penggantian kunci.
Ibarat telur sekeranjang, pecah sebiji, pecah semua. Akhirnya seluruh keluh kesah dibeberkan. Ia komplain, menganggap kualitas kunci yang buruk. Resepsionis pun memberi kunci pengganti.
"Pak Andre, kunci kamar jangan disatukan dengan handphone ya," ucap resepsionis mewanti-wanti.
Ada angin, ada pohonnya. Segala yang terjadi pasti ada sebabnya. Andre ceroboh, menaruh kunci berdempetan dengan HP. Ia baru sadar, telah dua kali berganti kunci.
Kunci kamar digital itu sangat sensitif terhadap radiasi handphone sehingga akan merusak sistem. Taruhlah kunci kamar hotel (vink card) dalam foldernya dan jauhkan dari gawai.
Kunci kartu digital memaksa tamu agar taat pada peraturan hotel
Waktu menunjukkan pukul 12:05, Ami dan Hera selesai berbelanja oleh-oleh di kota. Mereka bergegas ke kamar bebenah pakaian lalu akan segera check-out.