Saat SMA, guru bahasa Inggrisku bertanya, "Saya punya teman bule dari Perancis, siapa yang bersedia menerimanya tinggal di rumah?"
Saat bubar sekolah, saya mendekati pak guru untuk mengetahui detail siapa gerangan tamu itu.
"O mereka berdua suami istri sedang berkeliling di wilayah Asia. Mereka tiba di Indonesia 2 hari lagi".
Keesokan hari, saya sampaikan kepada pak guru bahwa kami bersedia menerimanya. Pak guru senang sekali, saya pun senang karena kesempatan belajar bahasa Perancis.
Benar saja, kedua tamu backpacker itu, baru saja menikah. Mereka berkeliling ke berbagai negara di Asia sebagai self reward.
Bagi yang belum tahu backpaker, backpacker merupakan aktivitas seseorang yang berwisata dengan membawa pakaian dan barang-barang dengan menggunakan tas punggung.
Saya mengingatnya setelah sekian lama berpisah. Para backpacker itu bernama Colette dan Adam. Masing-masing membawa ransel super besar. Pasangan ini akan tinggal selama 3 malam, 4 hari. Tapi kami tidak memungut bayaran dari mereka, sebab mereka kawan guru bahasa Inggrisku.
Kabarnya Colette dan Adam menuju ke Malaysia setelah kunjungannya ke Indonesia.
Hostel pilihan favorit bagi backpacker
Bagi publik, sebutan backpacker berkonotasi irit biaya. Bagi backpacker, tiada yang lebih nyaman selain menemukan tempat yang murah dan sederhana, asalkan bisa mandi lalu rebahan.