Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ini Tip Belanja Online agar Tidak Kecewa Berat!

19 Mei 2021   14:58 Diperbarui: 19 Mei 2021   17:18 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memesan barang sesuai keinginan, dilakukan secara  pre-order (foto CelestineP)

Siapa yang tak pernah belanja online? Mengunggah aplikasi marketplace pun kini wajib di gawai, jika tak mau tertinggal di era digital

Kita tak dapat menghindar dari maraknya pembelian barang via online. Selain tidak perlu meluangkan waktu berjam-jam di pusat perbelanjaan, asalkan mau menunggu dan sabar, barang pun tiba di rumah.

Seperti tanteku yang tidak sabar, memilih pergi ke mal untuk melihat barang langsung daripada mendapatkan barang tak sesuai yang diharapkan. Saya sepakat saja dengan tante. 

Saya pernah membeli baju jas yang ternyata tak pernah dipakai, alhasil mubazir jadinya. Baju model artis korea itu bertali di bawah pinggang, tidak sesuai seperti yang tampak pada foto. Menyesal? Sudah pasti. Tapi saya tetap masih belanja online.

Setelah beberapa kali kecewa, saya lebih selektif memilih barang yang akan dibeli melalui marketplace atau lokapasar. Saya menggunakan 2 lokapasar, yaitu Tokopedia dan Shopee. Meski ada Lazada, Bibli dan Bukalapak, saya batasi 2 aplikasi saja agar sekaligus saling melengkapi. 

Nah, agar kita cermat dalam mengamati dan membeli barang sebelum masuk keranjang, pahami dulu seluk beluk belanja online serta istilahnya.

Agar tenang di hati, membantu kelancaran penjual juga dropshipper, pilihan dana saya jatuh pada OVO ketimbang transfer via bank atau cash di tempat

Dropshipper sendiri dianggap sebagai pihak ketiga, yaitu penjual barang online yang hanya perlu memasarkan dan menjual barang milik pihak lain tanpa perlu menyetok barang.

Bentuk pembayaran cukup top up dana di OVO dan dipotong setelah masuk keranjang belanja, lalu menanti konfirmasi sang penjual. Mudah kan? Gak pakai ribet.

Pernah juga membayar secara Cash on Delivery (COD) yang mana dibayar di tempat setelah menerima barang bersamaan dengan ongkos kirim jasa kurir.

 COD, Cash On Delivery, salah satu pilihan cara membayar barang. Model bayar di tempat setelah barang diterima. (ilustrasi Pixabay)
 COD, Cash On Delivery, salah satu pilihan cara membayar barang. Model bayar di tempat setelah barang diterima. (ilustrasi Pixabay)

Tanggung jawab jasa kurir ialah memastikan kemasan paket tidak rusak, basah, sobek. Marah-marah atau mengomel kepada kurir karena barang tak sesuai adalah tindakan tak tepat. Pasalnya jasa kurir sebagai penyedia jasa pengantaran

O ya, barang-barang apa yang saya beli selain baju formal?

Di antaranya ada buku-buku, kacamata baca, kosmetik termasuk pakaian dalam yang agak risih juga jika beli di pusat belanja.

Jika pembelian urgen, seperti kacamata baca berbingkai merah, langsung memakai jasa pengiriman instan. Dalam 2 hari barang pun tiba. Sungguh kualitas barang tidak mengecewakan.

Bahkan saya turut berpromosi dari mulut ke mulut tentang trusted seller itu, bahwa kacamata yang saya pakai cukup berkualitas dan tidak terlalu mahal.

Penjual yang dapat dipercaya, trusted seller, memang selayaknya patut diapresiasi. Selain itu mengisi di kolom komentar dengan bijak sebagai tanda terima kasih

Tentang kacamata yang baru saya beli itu asli produk luar negri dan dikirim dari Singapore. Namun demikian kakak memesan dari dropshipper di Jakarta.

Telah dibahas tadi, dropshipper yaitu sebagai penjual dan pemasaran barang atau perantara tanpa menyetok barang.

Pemesan dapat mengamati dari jam ke jam, perjalanan barang dari jasa kurir. Seperti pada situs web JNE, hanya dengan memasukkan kode pengiriman.

Beberapa barang yang dijual online ada yang dilakukan dengan pemesanan terlebih dahulu, namun tentu memerlukan waktu. 

Nah, kita diharuskan membayar deposit atau jika kita bertransaksi dengan trusted seller lebih baik membayar lunas.

Dua minggu lalu, saya memesan sebuah rak untuk pot tanaman hias yang cantik dengan model sesuai keinginan.

Penjual menerima pre-order dan dibutuhkan 7 hari dalam mengerjakan. Saya pre-order rak pot itu. Dalam 8 hari, barang tiba. Alhasil lumayan bagus, seperti tampak pada foto.

Membayar deposit untuk pre-order rak pot tanaman. Dalam 9 hari sudah tiba di rumah. (foto CelestineP)
Membayar deposit untuk pre-order rak pot tanaman. Dalam 9 hari sudah tiba di rumah. (foto CelestineP)

Cara simpel dan cukup mudah, waktu tak terbuang percuma untuk belanja online. Hanya sejauh jari-jari di gawai

Omong-omong tentang jasa kurir, pernah satu kali, barang sudah teronggok di teras depan. Didapati kemasan bolong, rusak tak karuan. Memang salah kami yang tak memiliki drop box.

Karena rumah sering tak berpenghuni, kami buatkan drop box agar tidak kehujanan dan kemasannya rusak.

Perihal pengiriman instan, saya jarang menemukan kendala. Instant delivery di Tokopedia menggunakan GrabExpress, Gojek dan Anteraja. Waktu respon pengiriman pesanan atau confirm shipping  biasanya sehari setelahnya, mulai pukul 15:00.

Strategi marketing belanja online

Bagaimana strategi belanja online agar meraup banyak pembeli?

Jika di mal, saya membeli baju seharga  Rp 400 ribu, maka kasir akan memberikan 2 lembar kupon. Kupon itu potongan harga Rp 25 ribu jika datang di kemudian hari.

Satu kupon pembayaran bernilai Rp 150 ribu, jadi saya mendapat 2 voucher. Hadiah potongan Rp 50 ribu untuk pembelian berikutnya disebut cash back.

Demikian pula dalam belanja online, biasanya kita mendapat cash back berupa hadiah uang tunai yang ditambahkan pada OVO atau dapat berupa poin.

Dalam ilmu pemasaran, inilah salah satu strategi pemasaran agar dapat menarik banyak pembeli

Selain itu, program kejar diskon yang dibatasi waktu pun cara lain menggaet peminat.

Screenshot program 'Kejar Diskon' dari Tokopedia, Rumah Celestine Patterson.
Screenshot program 'Kejar Diskon' dari Tokopedia, Rumah Celestine Patterson.

Berikut strategi pemasaran yang kerap dijalankan marketplace, di antaranya:

  1. Program kejar diskon hingga 80%. Dalam sekian menit, diskon sebesar itu akan ditutup
  2. Program cash back hingga ratusan ribu rupiah
  3. Bebas ongkir (ongkos kirim)
  4. Melakukan program pre-order

Pembayaran di muka atau deposit akan mempercepat produksi dan menimbulkan rasa aman bagi penjual.

Berikut tip belanja online agar terhindar dari kecewa berat:

1. Pilih barang dengan mantap. Pahami jelas wujudnya, tidak mengira-ngira model atau ukuran. Contoh: Pahami judul buku, ukuran buku, berapa halaman, jilid buku ditempel atau jahit, ketebalan kertas

Apakah buku disegel atau terbuka? Itupun pilihan. Tambahkan pada keterangan, bahwa buku harus disegel.

2. Jika perlu pengiriman instan, carilah lokasi penjual yang sewilayah, misal kediaman di Bintaro maka pilih area terdekat atau area Jakarta Selatan. Bila tak tersedia, barulah mencari wilayah bebas

3. Yakinkan dan teliti jumlah pembayaran sebelum masuk keranjang, apakah bebas ongkir atau tidak

4. Amati perjalanan barang via online

5. Sebaiknya tidak membeli barang barang-barang berharga, seperti handphone puluhan juta rupiah, sepatu dan tas berharga 5 jutaan ke atas (Ini versi saya saja, Anda berhak tak sepakat)

6. Jika barang tiba, jangan lupa beri uang tip untuk kurir. Sama-sama senang, namun sifatnya tidak wajib.

Belanja online memang tak dapat dihindari pada era digital. Jauh sebelum masa hawar, kawan-kawan di kantor telah menggunakan lokapasar untuk berbelanja

Memesan barang sesuai keinginan, dilakukan secara  pre-order (foto CelestineP)
Memesan barang sesuai keinginan, dilakukan secara  pre-order (foto CelestineP)

Tiada bedanya dengan belanja ke pasar, belanja online bisa ketagihan. Selalu saja ada barang yang ditunggu. 

Di tempat kos dahulu, bertumpuk kemasan box baik besar dan kecil di meja. Saat saya tanya pak sekuriti, itu adalah belanjaan online anak-anak kos.

Wow, setiap hari tak pernah kosong. Meja selalu penuh, seperti tumpukan hadiah. Maka agar tak kecewa berat, teliti sebelum membeli. Pelajari terlebih dahulu seluk beluk dan tip belanja online.

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Rujukan:

  1. Apa itu Dropship, Apa Bedanya dengan Reseller, Money.kompas.com, 23 Februari 2021
  2. Rumah Celestine Patterson, Tokopedia
  3. E-commerce, Wikipedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun