Buku itu tidak pernah saya temukan kembali. Kisah itu tertanam dalam benak, teringat sepanjang hayat. Saya membacanya berulang-ulang saat itu.
Sebuah buku yang pengarangnya pun tidak saya kenal namun menorehkan pelajaran hidup.
Banyak juga buku lain yang menarik hati, namun rentang masa yang panjang, tak mampu lagi mengingatnya satu persatu.
Buku Samin Orang Rantai, satu-satunya buku fiksi yang saya sukai walau kini tak kudapati bukunya.
Pengarang buku itu tak tahu, saya mengingatnya dalam hati dan pikiran. Ia pun tak tahu bahwa kenangan masa kecil dari cerita Samin Orang Rantai, saya rangkai dalam tulisan ini.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pengarang buku Samin Orang Rantai, buku kesayanganku saat masih anak-anak.
Selamat menyambut Hari Buku Nasional, 17 Mei.
(*) Nama Samin adalah nama sesuai buku.
(*) Nama-nama lain, karangan pribadi belaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H