"Dimana ayahmu tinggal?" tanya pria itu lagi
"Menurut ibu, ayah melaut ke pulau sebrang."
"Siapa nama ibumu, anak muda?"
"Ibu saya, Rohana. Ayah saya bernama Sadi," jawab Samin
Seketika pria itu terdiam. Sorot matanya menatap tajam mata Samin, penuh selidik. Mereka dalam percakapan serius.
Samin yakin bahwa pria itu ayahnya, begitupun naluri Sadi mengenal anak muda itu, Samin, putranya yang ditinggalkan 10 tahun silam.
Akhir kisah, Samin pulang bersama Sadi. Mereka berkumpul. Rohana kegirangan, sang suami kembali ke rumah bersama Samin, putra tunggalnya.
Derai air mata mereka menyambut kedatangan orang-orang yang dikasihinya.
Bagaimana kisah ini menurut Anda?
Buku "Samin Orang Rantai", ajarkan tak mudah menyerah terhadap nasib malang.
Entah mengapa saya begitu tertarik buku ini. Ada Emak membakar umbi-umbian di tungku, bukan kompor.
Di tungku, Emak memasak nasi dan lauk pauk. Sayuran dipetik dari kebun. Lima ekor ayam betina bertelur. Suasana keseharian rumah tangga di desa yang menarik perhatianku.
Samin yang terobsesi berpetualang karena mencari Sang Ayah. Tipuan Poniman yang menjual Samin kepada para Mandor Suro.
Dan terakhir adalah kekuatan doa Samin sehingga ia lepas dari perilaku jahat orang-orang di sekelilingnya lalu menemukan sang ayah. Begitulah cara pertolongan Sang Khalik kepada Samin.