Bisnis kostel termasuk wilayah perhotelan. Pelanggannya, mereka yang bersedia membayar bulanan, mingguan yang disebut long staying guest juga pelanggan harian.
Langkah pertama, menghitung biaya per kamar agar kamar layak dijual. Jessi harus mendapatkan cost of room.
Cost of room atau biaya per kamar, salah satu indikator penting untuk menentukan harga kamar. Menentukan berapa harga kamar yang layak dijual.
Sila perhatikan perhitungan sederhana pada foto di atas. Ini hanyalah spesimen. Tentu tidak mudah mempelajari room cost dengan hanya membaca saja. Perlu penjelasan detail.
Ini hanyalah sekadar gambaran kostel yang memiliki 50 kamar, room boy 8 orang dan kondisi upah di kota B. Semoga jelas.
Jika harga jual dilevel Rp 250.000 net/kamar/malam, maka cost sebesar Rp 60.413/kamar sudah menutupi biaya amenities, termasuk listrik, air, gaji karyawan atau sebesar 29% dari harga kamar.
Bila ingin menekan cost, harga kamar harus lebih tinggi. Namun ingat...
Menaikkan harga mudah saja, tapi tengok pasar dan kostel tetangga, apakah harga kamar terlalu tinggi atau terlalu murah. Jangan-jangan tamu tidak melirik karena harga yang tak masuk akal.
Misal harga kamar hotel bintang 2, Rp 300.000 sementara kostel dijual sama. Boleh-boleh saja, asalkan kostel Anda memiliki USP, unique selling point sebagai added value yang membedakan dengan kostel lain. Selalu harus ada alasan untuk melangkah, setuju?
Semakin tinggi harga kamar, maka persentase profit akan tinggi.
Formula:
Room cost = Total room cost/kamar : harga kamar (net, sudah dipotong pajak)
Biaya kamar melambung seiring pergantian tahun. Kenaikan harga-harga mengikuti harga gas, internet, air, listrik, beban yang harus dibayar kostel.