Melancong adalah pengalaman sekaligus berpetualang. Darat, laut, udara ku arungi.
Saat asyik duduk di kapal Feri dari Batam menuju Johor Bahru, seorang turis dari Australia tetiba memancing perhatianku.
Sepanjang perjalanan membuatku tak nyaman dengan segala pertanyaan pribadi. Pria demikian iseng menggoda. Namun perempuan yang terkena rayuan pasti hanyut.
Seseorang berhobi melancong sorang diri dalam bahasa Inggrisnya disebut solo traveler. Jika anda tanya kenapa saya menyukainya, ini alasannya:
a. Menikmati kesendirian. Tidak ada gangguan suami dan anak-anak.
b. Bebas menentukan waktu sendiri, kapan hendak pergi dan kemana tujuan.
Ada tip yang sedikit nyeleneh khusus bagi pelancong perempuan guna perlindungan preventif.
Meski bukan cara yang afdal, namun sekedar pengetahuan. Anda berhak tidak sepakat dalam hal ini:
a. Memakai cincin kawin kemanapun (bagi yang menikah).
Di wilayah Asia, cincin kawin memberikan ciri dan status seseorang. Cara ini tampak kekanakan, tapi cobalah.
b. Menyimpan foto keluarga di hp.
Membawa foto di tas. Jika di pesawat anda bisa membawa lembaran foto kertas.
Bila terjadi sesuatu, pihak aparat akan mengenali indentitas langsung
c. Katakan pada pria yang dicurigai, bahwa anda penduduk di kota itu. Sebut sebuah nama perusahaan.
Kedatangan kita untuk alasan berbisnis dapat terlindung selama di negri orang. Cara saya :
a. Mempunyai nomor telpon atau w/a KBRI yang dapat dihubungi.
Memiliki nomor KBRI wajib bagi setiap warganegara yang berada di negri orang.
b. Mempunyai nomor teman-teman di kota itu.
Jika takada teman, catat nomor telpon hotel. Kontak di hotel adalah front office atau tersambung duty manager.
Momen kesendirian adalah saat di hotel seorang diri, makan seorang diri. Tiada yang lebih aman selain tinggal di kamar setelah aktivitas selesai.
Suatu hari di sore hari. Saat aktivitas seharian usai, saya duduk di lobi hotel dan berniat pergi ke suatu tempat hanya untuk berjalan kaki di sepanjang George Town -- Penang.
Tetiba hati ragu-ragu antara pergi dan diam di kamar. Kaki sulit melangkah. Akhirnya saya urung pergi malam itu.