Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bersihkan Racun Kegagalan, Minumlah Vitamin Semangat Plus!

22 April 2021   16:20 Diperbarui: 5 Mei 2021   16:05 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegagalan adalah momen kita bercermin serta mengambil hikmahnya (foto pixabay.com)

"Bu, saya konfirmasikan ibu sudah pasti bergabung. Sila melengkapi seluruh dokumen pendukung" , ujar seseorang di sebrang sana.

Kabar yang menyejukkan hati. Hati berbunga-bunga. Saya mulai membersihkan koper, menata pakaian, serta perlengkapan kantor lalu bersiap terbang ke kota Pekanbaru.

Ya, friend to friend. Begitulah cara saya berpromosi, meniti karir. Melalui hubungan pertemanan, manajemen lebih percaya.

Ow, 5 hari berlalu, kesabaran pun diuji. Saya menunggu surat kontrak kerja.  Kemana gerangan pemberi kabar baik itu?

Sepuluh hari kemudian.

 "Sila ibu lengkapi surat testimoni dari seluruh perusahaan. Kirimkan juga selembar pernyataan berisi kesanggupan melakukan pekerjaan dengan baik di atas materai"

Surat pernyataan apa lagi? Selama seminggu, akhirnya terkumpul seluruh dokumen. Susah payah mengumpulkan seluruh persyaratan, alhasil selesailah sudah. Sesi berikutnya menanti arahan selanjutnya.

Berhari-hari, berminggu-minggu menanti lembaran kontrak. Kelanjutannya bagaimana? Jangan-jangan....

"Ibu sila datang saja kemari, mulai bekerja segera dan LOI  (letter of intent) ditandatangani setiba di sini", ujar manajer human resources

Saya diminta terbang ke kota itu tanpa memiliki lembaran kontrak kerja? Lalu upahku berapa? Tak bisakah berkirim  e-mail agar saya tunjukkan pada Ray, suamiku?

Masa penantian pun berulang. Rasanya ingin berlari namun kaki tertambat. Gemas, galau.

Memasuki bulan ke-2 masa penantian, perekrut mendesak agar segera datang. Saya harus terbang tanpa surat kontrak kerja. Baiklah, saya merendah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun