Pucuk dicinta ulam tiba, seorang kawan lama menelpon. Ia bekerja di hotel anyar yang baru saja 6 bulan soft opening.
"Kamu lulus tes, datang dan temui HRD Manager-ku ya," ujarnya
Peristiwa 30 tahun silam itu, kini jarang terjadi. Sedikit saja kesalahan terjadi diselesaikan dengan sanksi administratif, yaitu peringatan secara verbal, surat peringatan (reprimand letter) serta penilaian appraisal performance.
Sejauh ini manajemen hotel cukup wawas diri, berperilaku ramah dan baik terhadap karyawan. Karyawan pun betah bekerja dan menetap di hotel hingga puluhan tahun mengabdi pada hotel itu, bahkan dari yang berstatus bujang hingga memiliki cucu. Anda percaya?
Siapa mau jadi anak bawang? Saat kecil main petak umpet, saya selalu diikutkan dalam permainan namun tak dianggap teman-teman kakakku. Dikasih lemparan bola, selalu meleset, "Ah, dasar anak bawang!" katanya.
Ada beberapa tip di bawah ini agar mampu bertahan dan lepas dari olok-olok "anak bawang":
a. Memiliki mental kuat dan tahan banting
Masa kesukaranku tidak seberapa dibanding kesukaran teman yang kabur-kaburan dari pekerjaan. Teman-teman banyak yang kabur karena tak tahan bantingan, mungkin juga karena manja.
b. Tetap disiplin, patuh terhadap aturan
Berusaha sebaik mungkin menaati aturan. Kerjakan yang terbaik. Jangan sesekali menyimpang
c. Jangan terhasut omongan kolega
Kadang kolega suka misuh, suasana jadi panas akhirnya pasti ada yang kabur dari pekerjaan. Nah, bertahanlah! Jangan sampai goyah.
Temukan prinsip yang afdol untuk diri sendiri. Misalnya, "Bersabar dan diam lebih baik daripada mencaci maki", atau "Diam itu sabar, sabar itu diam".
d. Dilarang melawan atasan, hindari pertengkaran dengan kolega
Seburuk apapun kelakuan atasan atau teman kerja di sekeliling, jangan melawan. Anda lebih baik dicari-cari bos daripada mereka mengacuhkan.