Bulan puasa adalah masa sibuk bagi hotel untuk menyiapkan menu berbuka puasa bagi para tamu dan pengunjung restoran.
Pendapatan restoran meningkat sangat tajam, bahkan melebihi pemasukan kamar. Alasan kerumunan dan protokol kesehatan yang ketat serta kuota kapasitas ruangan akan menurunkan pendapatan. Namun tidak perlu kuatir, asalkan pengunjung disarankan tidak berlama-lama.
Sebaliknya pendapatan kamar menukik tajam. Sebelum masa pandemi saja menurun apalagi adanya larangan mudik. Inipun tak perlu dirisaukan, biasanya pasar akan kembali bergairah pada hari ke-5 usai hari raya.
Menjelang bulan Ramadan, saya akan berbagi menu berbuka puasa selama 5 hari. Jika Kompasianer tertarik sila tengok menu rotasi ini. Kebetulan saya gemar menata satu kelompok makanan menjadi satu rasa yang harmoni, pelajaran saat melakoni wedding organizer di hotel.
Mengapa hanya 5 hari? Sebab minggu pertama di bulan puasa, menu harus istimewa. awal tubuh menyesuaikan terhadap perubahan jadwal makan dan minum.
Menu Indonesia ini disajikan bagi mereka yang kurang gemar bahan daging. Tahukah anda makanan lebih mudah dicerna tanpa menu daging?
Nah, berikut menu rotasi yang saya persembahkan bagi Kompasianer.
Hari ke-1: Rawon, ayam bakar dabu-dabu, ikan goreng saos mangga, tumis buncis sosis, nasi putih, es kelapa
Hari ke-2: Sop sayuran, ayam bakar madu, ikan bakar colo-colo, tumis kacang panjang, nasi putih, es pelangi
Hari ke-3: Ayam panggang, ikan bakar sambal matah, tumis kangkung, mihun goreng, nasi putih, es cendol
Hari ke-4: Tumis sayuran, seperti cap cay, ayam pandan, ikan patin asam pade, nasi putih, es campur
Hari ke-5: Sop kacang merah, ayam rica-rica, pepes ikan, tumis brokoli, nasi putih, es cincau