Menikah di ballroom hotel, tidaklah sesulit yang kita pikirkan.
Adapun yang perlu anda ketahui, prinsip utama dari ketentuan hotel sebagai si empunya ruangan, pihak hotel tidak menyewakan ruangan tanpa membeli paket pernikahan.
Ray & Susi membeli paket pernikahan, bukan menyewa ballroom. itulah yang dibayar.
Pihak hotel tidak memperbolehkan membawa makanan sisa dari menu prasmanan (buffet menu). Namun ada pula hotel yang mengijinkan dengan surat perjanjian tertulis.
Mengapa?
Sebab hotel tak ingin bertanggung jawab, menanggung resiko jika makanan basi. Selain kuatir terkena bakteri juga mencegah makanan beracun (poison) dengan kemasan yang tak layak.
Sebelum prasmanan digelar, penguji makanan (food tester) dari staf hotel siap memeriksa kualitas makanan.
Makan? Tidak, hanya mencicipi.
Bisnis yang menjanjikan
Bagi hotel, acara perkawinan di Ballroom adalah target utama dalam penjualan makanan dan minuman (F&B).
Tengok saja, hanya 4 hingga 5 jam kita melayani semua undangan, namun pendapatan hotel tambun.
Semakin banyak jumlah undangan, misalnya di atas 1000 orang, akan semakin murah. Mahalkah? Relatif.
Bisnis ini menggiurkan bagi wedding organizer (WO). Mereka membantu dengan menggelar wedding expo, bridal gathering, dsb.